Friday 11 March 2016

TIDAK ADA MAKAN SIANG YANG GRATIS - THERE'S NO FREE LUNCH



Berikut adalah wejangan dari seorang master Kicau sekaligus breeder murai batu senior yang merupakan guru, panutan sekaligus sahabat saya ; om Andri Asmari - Bandung  

SELAMAT PAGI !!!
 

Banyak yang bertanya tentang tahapan memelihara murai batu sampai siap di bawa latihan, saya coba bahas secara global saja ya :

1. MB dibawah usia 2 tahun.

Sebaiknya jangan dulu konsentrasi ke lapangan, karena kategori ini MB masih dalam proses remaja ke dewasa artinya MB MASIH PROSES BELAJAR. Sebaiknya konsentrasikan saja sama PEMASTERAN. karena kuncinya adalah suara pemasteran buat bekal dia saat dewasa nanti, jadi kalau ada yang bertanya kenapa MB saya tidak mau tarung dsb. Jawabannya Ya tidak akan maksimal tarung karena (memang) BELUM SAATNYA.

2. MB usia antara 2 tahun s/d 3 tahun.

Sudah) masuk kategori MB dewasa, saat ini MB mulai diajarkan untuk mengenal teritorial, mengenal ancaman dan mengenal mental. TAPI MB SAAT INI BELUM MASUK KATEGORI MB MAPAN. Jadi jangan terlalu berharap dan yakin kalau MB gacor segacornya sudah dibilang SIAP MENTAL dan SIAP TARUNG. Karena kondisi saat ini masih LABIL. Sebaiknya konsentrasi saja dengan pengenalan LAPANGAN, pindah pindah gantangan, pengenalan berbagai KERAMAIAN, pengenalan tarung dengan beberapa MB saja, karena kondisi usia saat ini MB MASIH DALAM TAHAPAN LABIL. Kadang bagus kadang juga tidak, tergantung mood dan siklus hidupnya. HATI HATI di usia ini. Lebih cermat dan amati kondisi mentalnya.

3. MB usia diatas 3 tahun.

Kategori MB masuk ke dalam kategori MB MAPAN, DEWASA MENTAL, dan CUKUP MATERI. Di usia inilah kalau kita ingin mulai sering latihan dan aktif dilapangan. Jika ada pertanyaan kenapa MB sudah diatas 3 tahun lebih masih juga tidak bagus? Jawabannya ada 2 yaitu :
  • (1) karena rawatan yang salah saat usia sebelumnya, materi tidak cukup dan tidak memperhatikan SIKLUS HIDUP MURAI BATU....
  • (2) memang MB tsb tidak memiliki bakat yang bagus. Logika saja tidak semua MB itu bagus, oleh sebab itulah MB yang bagus itu sulit didapat dan perlu kejelian dalam memilih, karena tidak semua artis itu HEBAT. Dari sekian artis yang jago nyanyi, hanya beberapa saja yang bisa MELEGENDA. Begitu juga dengan MB.
JADI
 

Memelihara MB itu seni, jangan putus asa jika MB belum bagus. Sering seringlah mencari tahu dan buka buka pengetahuan agar pemahaman kita soal MB bisa bertambah dan tidak mentok di situ situ saja, supaya kita bisa memahami karakter sebnarnya dari masing masing MB.

Lalu kalau ditanya mana yang bagus? sebaiknya kita pelihara MB itu dari NOL dan dari AWAL, agar kita bisa belajar dan lebih mengerti soal MB dan Siklus hidupnya SEHINGGA jika kita memelihara MB lagi kedepannya kita sudah punya bekal ilmu yang kita miliki dari pemeliharaan MB dari nol atau trotol. 

Kan lama om pelihara dari trotol? YA. Sebab ilmu dan pengalaman juga tidak instan dan memang BUTUH WAKTU tinggal pilih saja, mau cepat paham dengan memelihara dari nol/trotol atau mau instan ambil murai jadi tapi mentok ilmu. 

Semua kembali kepada pilihan dari kita sendiri, karena ibarat pepatah "TIDAK ADA MAKAN SIANG YANG GRATIS" artinya semua butuh WAKTU dan PEMBELAJARAN

SALAM
Andri Asmari
VEGASUS BIRD FARM
 


Sunday 17 January 2016

PRESTASINYA, KEBANGGAANMU, KEBAHAGIAN KAMI

Selalu menyenangkan ketika ada kabar dari teman kicau mania tentang kebahagiaan dan kebanggaan mereka terhadap prestasi MB momongannya yang kebetulan merupakan hasil penangkaran dari breeding farm Padepokan Bala6 (PB6).


Salah satu kicau mania yang bangga tersebut adalah om Feldy di daerah Salaman Kabupaten Magelang - Jawa Tengah dengan MB bernama Thor yang merupakan keturunan perdana dari induk jantan  bernama Batu Kramat (MB Sibolga) dengan betina Tangse jr. Semoga bisa terus konsisten dan sabar dalam perawatan koleksi murai juniornya sehingga bisa mendapatkan ritme tumbuh kembang berjenjang yang pas untuk nantinya diorbitkan ke kancah lomba regional dan nasional. Denger denger sih bandrol si Thor sudah 4x lipat dari harga trotolannya. Bisa dibilang ini adalah hasil kerja keras mas Feldy Theis yang menerapkan perawatan intensif yang terprogram rapi karena ternyata beliau mengoleksi murai batu ring bahan hasil penangkaran dari banyak nama breeder ternama di seputaran P.Jawa untuk di perbandingkan satu dengan lainnya. Ngerilah kalau ada konsumen yang militan model begini.



Tahun 2015 lalu salah satu pemilik MB Ring Digdaya Trah Fantastic yaitu mas Bayu di Jatinegara Jakarta juga berbagi kabar bahwa momongannya sempat dijajal menjelang ganti bulu dewasanya dan hasilnya juga tidak mengecewakan. Beliau termasuk pemilik yang sabar dan bertekad untuk aktif berlomba menunggu sampai MB ring kesayangannya ini cukup dewasa selepas ganti bulu dewasa yang kedua. Semoga penantiannya bisa berbuah manis nantinya. 


Pertengahan tahun 2015, anak paling tua dari pasangan MB Sabang BALROCK dengan betina MB Medan ring Rejo juga sudah mulai masuk lomba di sekitaran Cikarang Bekasi. Cukup sabar sang Juragan; mas Sophian Hadiana untuk memilih waktu yang tepat dalam  melombakan MB Ring Digdaya kesayangannya. Setelah menunggu sampai selesai ganti bulu dewasa pertama, di usia 18 bulan ternyata hasilnya tidak mengecewakan, langsung nyeri diurutan 2 & 2. Lumayan untuk seekor MB rookie. Setelah itu secara periodik dilombakan lumayan stabil hasilnya walau belum meraih prestasi sebagai pemuncak gantangan (Lomba Kicau). Maklum daerah Jabodetabek termasuk Cikarang padat bertebaran murai batu jawara lomba kelas regional dan nasional. Mengawali tahun 2016 si TORPEDO mulai masuk periode ganti bulu dewasa yang kedua. Semoga performance nya bisa meningkat dan makin stabil. Patut ditiru dan diapresiasi kesabaran dari mas Sophian Hadiana ini, yang sejak awal datang ke kami mewanti-wanti agar diberikan bahan yang terbaik karena persaingan MB gantangan di Cikarang sangat keras dan panas.    


Kicau mania lain yang saya berikan salut adalah mas Ryo Septi di Tambun Bekasi. Mas Ryo ini tadinya adalah mancing mania berat yang biasa pergi dari rumah berhari-hari menuruti hobby laki lakinya tersebut. Diawali dari browsing di internet mulailah dia mengawali karir gantangannya dengan melamar trotolan ring Digdaya. Berliku juga perjalanan pemula yang detail dan konsisten dalam menyerap ilmu yang kami berikan ini. Sebuah kepribadian yang sederhana tapi brilian menurut saya. Diawali dengan memahar Kuda Liar Jr. yang kemudian ternyata menjadi MB Betina kemudian sesuai kesepakatan kami tukar dengan trotol Tangse jr. jantan yang akhirnya terbukti menjadi MB betina lagi yang kemudian menjadi ibu si Thor milik mas Feldy. Sampai akhirnya kami ganti dengan Tangse Jr generasi pertama rawatan kami sendiri yang sudah hampir cukup usia lomba. Ini karena kami sangat menghargai waktunya yang sudah terbuang dan kesabaran serta tekadnya yang kuat di hobby barunya ini. Mungkin juga karena terbantu oleh keikhlasan sang istri yang bahagia karena sang suami lebih sering dirumah untuk merawat klangenan nya ini, maka si Tangse Jr bernama Ki Langitan ditangan mas Ryo Septi  bisa moncer dan membanggakan juragannya. Dan ini sangat melegakan dan membahagiakan kami sebagai breeder murai batu.Sempat beberapa kali tampil dan menjuarai lomba di tahun 2015 awal 2016 ini Ki Langitan masih dalam posisi dorong ekor mabung dewasa yang kedua.


Ada cerita menarik lain trotolan trah Anggada yang awalnya dipunyai oleh Bung Dimas, Bintaro Jakarta. Selengkapnya bisa dibuka di Link berikut : Kremlin - Rejeki anak sholeh

Disamping MB Ring Digdaya yang saat ini kami tangani sendiri di Pesantren Cipete dan juga sudah menuai berprestasi di arena lokalan. Mungkin diluar sana ada lagi MB Ring DIGDAYA yang sudah mulai berprestasi. Harapan kami sebagai breeder MB yang berorientasi pada breeding MB kualitas lomba adalah agar anakan yang kami hasilkan dapat eksis membawa nama juragannya masing-masing diarena lomba. Kalaupun ada (banyak) MB Ring Digdaya tidak berprestasi tidak menjadi masalah sepanjang pemiliknya bahagia memilikinya. Kami cukup maklum, bahwa memang tidak semua pembeli MB Ring Digdaya punya orientasi lomba. Atau tidak semua penghobi kicau punya cukup skill dan kesabaran untuk membentuk karakter dan mengarahkan momongannya menjadi gaco lapangan yang handal. Tidak menjadi masalah sama sekali. Memang tidak gampang untuk mengantarkan momongan kesayangan menjadi kampiun kicau di Indonesia. INDONESIA BEDA!

  

Tuesday 12 January 2016

LIPUTAN : EKOR MURAI BATU

Saat ini banyak media termasuk media online yang mengangkat tema burung murai batu dan penangkarannya. Mungkin karena memang animo masyarakat yang makin tinggi terhadap burung dengan kicauan terbaik didunia ini. Hari Sabtu saya diwawancara oleh wartawan media online www.Jitunews.com. Mereka memang punya liputas khusus tentang budidaya.

Hasil wawancara itu tertuang di media online jitunews.com dengan link berikut Peternak Murai Batu

Saturday 2 January 2016

KATURANGGAN BETINA INDUKAN RING DIGDAYA

Jika kita melebarkan wawasan kita lebih luas lagi, dalam falsafah Jawa dalam sebuah perjodohan ada 3 faktor yang harus diperhatikan yaitu:  Bibit (keturunan), Bobot (kualitas pribadi) dan Bebet (status sosial). Pada breeding murai batu falsafah diatas ternyata juga sangat relevan untuk kita jadikan pegangan dalam usaha untuk mencapai tujuan breeding : kualitas dan kwantitas trotolan. Mengenai BIBIT, sudah pernah dibahas dalam dalam artkel TRAH MURAI BATU JAWARA. Sekarang kita akan lebih menitikberatkan pada faktor ke dua yaitu BOBOT.

Senior breeder murai batu yang paling berpengaruh dalam konsep berternak yang Padepokan Bala6 terapkan sampai saat ini mengatakan bahwa dalam mencetak murai batu berkualitas ada satu faktor penentu : INDUKAN BETINA. Bahkan guru besar kami ini mengatakan bahwa porsi peranan genetika indukan betina ini bisa menempati 85% sedangkan sisanya adalah kontribusi genetika indukan jantan. Tidak ada jurnal penelitian yang menjustifikasi pernyataan ini sebenarnya, tapi pengalaman puluhan tahun itu saat ini kami rasakan memang ada benarnya. kami sudah buktikan sendiri dari hasil penangkaran murai batu ring digdaya.

Dalam hal BOBOT, istilah dalam dunia makhluk hidup ini adalah KATURANGGAN yang menggali relevansi antara ciri fisik dengan superioritas individu untuk kualitas tertentu. Khusus untuk murai batu betina, Padepokan Bala6 dari banyak kriteria yang ada menitikberatkan pada 3 ciri fisik utama yang harus ada dalam diri seekor murai betina yang layak untuk menjadi indukan.

1. Bertubuh Besar

Semata ini hanya selera seorang penghobi, karena memang murai batu yang berpostur besar terlihat lebih segar, lebih gagah dan berwibawa. Ciri utama yang kami cari sebenarnya adalah indukan dengan dada yang bidang dan lebar yang biasanya menandakan punya kapasitas udara yang diatas rata sehingga bisa punya durasi berkicau yang lebih panjang.

























2. Bersuara Cetar

Mengenai suara, sebagai seorang pecinta lomba kicau maka bisa dibilang kualitas suara adalah sebuah faktor yang paling vital untuk indukan murai batu untuk tujuan lomba kicau. volume suara pada anakan jantan berdasarkan pengalaman kami ternyata lebih banyak ditentukan oleh genetika indukan betina. Sementara jantan akan banyak mewarnai jenis atau karakter suara anakan jantannya. Pengetahuan tentang bentuk paruh murai batu akan sangat membantu dalam memprediksi seberapa cetar suara seekor murai batu baik jantan atau betina.


























3. Mata yang Pintar

Dari 3 kriteria diatas , Sebagai breeder yang kami utamakan adalah ciri yang ketiga yaitu betina yang bermata pintar. Ini terkait dengan kesuksesan breeding karena betina yang pintar biasanya sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan, fleksibel dan bisa menghadapi jantan dengan karakter yang ganas dan yang terpenting adalah pintar dalam mengasuh anak. 



























Nanti suatu saat akan kami bahas satu persatu dengan lebih detail lagi. InsyaAllah
Bibit berarti asal-usul, keturunan. Bebet adalah keluarga, lingkungan, dengan siapa teman-temannya. Sedangkan bobot adalah kepribadian, pendidikan, pekerjaan, gaya hidup dan tentu saja tingkat keimanan

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/achormohammad/jodoh-bibit-bebet-bobot_552cb19e6ea834374e8b4609
Bibit berarti asal-usul, keturunan. Bebet adalah keluarga, lingkungan, dengan siapa teman-temannya. Sedangkan bobot adalah kepribadian, pendidikan, pekerjaan, gaya hidup dan tentu saja tingkat keimanan

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/achormohammad/jodoh-bibit-bebet-bobot_552cb19e6ea834374e8b4609