Monday 10 April 2017

MURAI BATU KEGEMUKAN / OBESITAS


Apa pendapat kita ketika melihat gambar diatas? seekor murai batu yang sehat, segar, gacor dan menyenangkan sekali untuk dilihat bukan? Tapi saat ditangkap dan diperiksa secara lebih detail, ternyata Si REOG - murai batu asli hutan asal Bahorok Sumatera utara diatas mengalami gejala kegemukan / obesitas sebagaimana gambar dibawah ini.


Terlihat jelas benjolan yang merupakan gumpalan lemak yang menumpuk dibawah permukaan kulit murai batu. Biasanya benjolan lemak ini terkonsentrasi di dada, diperut dan dileher murai batu. Gejala kegemukan sering terjadi pada murai batu yang menjadi indukan di penangkaran. Ini akibat dari pola diet yang dilepas bebas dimana makanan alami berprotein tinggi disediakan melimpah di tempat pakannya yang umum diberikan oleh peternak. Kegemukan jarang ditemukan pada murai batu lomba atau murai batu rawatan rumahan. Ini karena pakan yang diasup oleh murai batu  lebih terkontrol dietnya dan karena umumnya makanan utama yang tersedia adalah poer racikan pabrik yang sudah ditakar kecukupan gizi, mineral dan vitamin yang terkandung didalamnya. Dengan arti kata poer pakan racikan pabrikan dijadikan makanan harian untuk burung kicau. Sebab itulah pakan alami seperti  jangkrik, cacing, kroto, ulat hongkong, ulat kandang dan beberapa varian makanan alami lain populer disebut sebagai Extra Fooding (EF) atau makanan tambahan.  

Efek dari  kegemukan pada murai batu beragam; yang paling kasat mata adalah penurunan aktifitas individu murai batu sehingga terpantau kurang sehat dan malas terbang. Untuk murai batu yang dijadikan indukan di penangkaran, secara langsung juga akan berpengaruh pada produktifitasnya. Sering terjadi kasus telur yang zonk atau gagal menetas karena proses pembuahan yang tidak sempurna atau bahkan tidak dibuahi sama sekali. Murai batu yang gemuk juga rawan terkena penyakit terutama penyakit yang terkait pernafasan.

Saat murai batu mengalami kegemukan maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Diantaranya yaitu: 


1. Diet Ketat
 
Cara yang paling umum adalah dengan menerapkan diet yang ketat berupa pengurangan EF sampai ketitik yang paling rendah yang bisa diterapkan pada murai batu. Pada beberapa kasus sampai hanya 1 ekor jangkrik saja setiap hari agar makanan utama hariannya adalah poer. Metode ini pada intinya adalah untuk mengurangi asupan protein yang berlebihan dengan mengandalkan keseimbangan gizi pada poer. Singkatnya secara alami metabolisme tubuh murai akan mengambil cadangan lemak yang tertimbun dibawah kulit sebagai pengganti protein yang berkurang drastis.

2. Penjemuran

Cara lain adalah dengan melakukan penjemuran dibawah sinar matahari langsung. Metode yang diajarkan oleh senior breeder om David Soesilo - DVD BF Kudus ini bertujuan untuk memacu metabolisme tubuh murai agar berjalan lebih cepat sehingga lemak yang tertumpuk bisa cepat terkikis. Di PB6 Jakarta penjemuran murai yang kegemukan dilakukan saat cuaca panas dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang atau jam 12 siang sampai jam 3 sore
Sebagai catatan, hati hati menerapkan penjemuran untuk jenis murai batu ekor hitam. Murai jenis ini biasanya tidak sekuat murai batu ekor putih asal Sumatera saat dijemur. Bijaksanalah dalam melihat situasi cuaca harian dan membaca kondisi murai yang sedang dijemur dibawah terik matahari. Jangan sampai terlalu berlebihan sehingga malah membuat murainya drop kondisinya.

3. Pengumbaran 

Jika lahan memungkinkan buatlah umbaran. Fasilitas ini ibarat sarana olah raga buat murai. Pada dasarnya murai batu memang bukan burung penerbang jarak jauh dan juga bukan sejenis pelari marathon yang kuat terbang lama seperti merpati.  Umbaran sepanjang apapun tetap akan berguna sebagai arena terbang horizontal yang ideal, makin panjang tetap makin baik. Makin teratur diumbar makin baik buat murai yang mengalami problem kegemukan.

4. Pembedahan  

Tumpukan lemak yang yang ada dan terlihat sebenarnya terkonsentrasi di bawah kulit ari murai batu. Seringnya ada di bagian tubuh sekitar leher, dada dan perut murai batu. Jika teman-teman murai mania cukup punya keberanian dan ketabahan dalam mengambil resiko, maka bisa uji adrenalin dengan melakukan pengirisan tipis pada permukaan kulit perut, dada atau leher murai yang menggelembung putih terisi lemak untuk mengeluarkan isinya. Setelah lemak dibersihkan, maka bekas irisan tersebut bisa diberi antiseptic dan si murai di minumkan antibiotic seperlunya. Jika lancar maka ini adalah cara yang paling efisien dan cepat dalam mengatasi murai batu yang kegemukan/obesitas. Setahu saya yang memperkenalkan pertama kali secara luas metode pembedahan ini adalah mendiang Koh Abun, seorang legend breeder murai batu di Jakarta.

5.  Kombinasi
 
Yang diterapkan di PB6 Ring digdaya adalah metode kombinasi cara 1,2 & 3. Pertama sekali murai batu yang kegemukan, biasanya si Pejantan kami angkat dari kandang tangkaran dan masukkan kandang bulat soliter. Kemudian sesuai kondisi dan situasi yang ada langsung dilakukan penjemuran dan diet pakan. Diet dan penjemuran ini bisa dilakukan bertahap. Misalnya dengan jadwal sebagai berikut :
H 1 : 5 Jangkrik/hari dan Jemur 30 menit
H 2 : 4 Jangkrik/hari dan jemur 45 menit
H 3 : 3 Jangkrik/hari dan jemur 60 menit
H 4 : 2 Jangkrik/hari dan jemur 75 menit
H 5 : 1 Jangkrik/hari dan jemur 90 menit
H 6 : 1 Jangkrik/hari dan jemur 120 menit
H 7 dst sama dengan H 6

Jika ada, penggunaan umbaran sangat direkomendasikan.



Dengan cara kombinasi yang digunakan di PB6, berdasarkan pengalaman diperlukan waktu 7 sampai 40 hari untuk mengembalikan kondisi murai batu yang kegemukan ke kondisi yang ideal untuk masuk tangkaran kembali.   

"Berternak Murai Batu itu kuncinya adalah Kesabaran"
 

Saturday 8 April 2017

GALUR MURNI TRAH JAWARA MB PASAMAN

Murai batu Pasaman adalah sebuah nama yang tak perlu dijelaskan lagi dengan panjangnya kata-kata. Karena aksi dan bukti sudah banyak berbicara dengan sendirinya. Ring Digdaya bisa dibilang sangat ambisius dalam penangkaran Murai Batu Pasaman yang merupakan habitat asal banyak Murai batu Legenda. Tapi mengikuti konsep GMTJ (Galur Murni Trah Jawara) memang sangat sulit di-ejawantahkan dalam kenyataan. Investasi yang dilakukan dengan mengumpulkan betina turunan  Murai Batu Pasaman lewat jalur trah Golden Boy dan trah Rubinho indukan penangkaran ring ARCO Serang hanya menghasilkan 1 (satu) anakan betina dari perjodohan dengan Murai Batu Pasaman Barat prestasi bernama TUANKU RAO. Betina ring Digdaya TR 01, saat ini masih kami simpan sebagai stok indukan unggulan.

Harapan sempat membuncah dengan didapatkannya Murai Batu Pasaman Timur yang bernama PASTIM. Tapi Pejantan Baru ini entah kenapa tidak mampu membuahi betina Tuanku Rao Jr. Harapan mengapung lagi saat PB6 juga bisa mendapatkan anakan betina dari SI KUSUT, seekor Murai Batu Pasaman yang merupakan Murai Batu Terbaik Sumatera tahun 2011 dengan menjadi kampiun Liga BNR Sumatera. Tapi apa mau dikata saat si betina KUSUT Jr siap, tragedi terjadi : Pejantan TR mati. Alhasil PB6 hanya punya simpanan harta Karun berupa genetika pada 2 (dua) Murai Batu betina  Pasaman trah jawara.

Demi misi dan visi yang harus dituntaskan,  maka dimulailah perburuan Murai Batu Pasaman pejantan jawara yang baru. Target minimalnya setara dengan Tuanku Rao. Niat saja ternyata masih belum cukup. Makin kesini tambah susah ternyata. Bukan apa-apa, selain memang sediaan Murai Batu Pasaman asli hutan yang makin (sangat) langka, secara pribadi, selera saya terhadap kriteria unggulan Murai Batu juga sudah terbentuk menjadi makin kompleks bukan sekedar syarat ke prestasi atau fokus ke level volume saja, tapi juga sangat mementingkan katurangga dari Murai Batu calon indukan Ring Digdaya itu sendiri. Ini tidak lepas dari blue print penangkaran yang ingin menghasilkan Murai Batu lomba yang enak dipandang mata sekaligus mantap untuk dibawa ke arena sebagai gaco andalan utama. Semoga perfectionist tidak menjadi dosa.


PARCEL saat awal datang ke Padepokan Bala6 langsung dari Padang                                                                  

Lewat seorang teman baik yang berdomisili di Kota Padang Sumatra Barat, PB6 berhasil mendatangkan seekor Murai Batu Pasaman ex-prestasi habitat Hutan Rao yang ditemukan dalam kondisi drop dan rusak parah. Beli burung tanpa mendengar bunyi, bermodalkan kepercayaan pada kawan dan kepercayaan pada pengamatan mata lewat foto saja, asli keputusan atas dasar sekedar keyakinan pada spesifikasi katurangga yang memenuhi kriteria indukan Pejantan Ring Digdaya. NEKAT



Karena didapatkannya menjelang Hari Raya Lebaran 2016 dan ciri paruh celahnya sangat menonjol maka Pejantan ini kami beri nama baru : PARCEL. Walaupun settingan EF nya aneh, karena layaknya burung Kenari, PARCEL sangat doyan telur puyuh, Tapi soal volume bisa dibilang inilah Murai Batu Pasaman dengan volume terbaik yang pernah mampir di PB6 : super kencang dengan hentakan besetan besetan tajam yang kadang mengagetkan Lebih ngeri inilah jika dibandingkan dengan TUANKU RAO, KUSUT, PASTIM dan THOR. Mental fighter-nya sebagai veteran kampiun lomba kicau juga sangat memuaskan. Memang benar lah bahwa katurangga jarang ingkar janji. Alhamdulillah.


 Proses Perjodohan : Jantan Yang Memilih Betina Pasangannya

Sampai PB6 Jakarta Parcel melakukan adaptasi cukup lama sampai kemudian mabung dan fit kembali. Waktunya kebetulan pas sekali dengan selesai mabungnya 2 calon jodohnya. Setelah proses perjodohan ala PB6 dilakukan dimana Jantan memilih sendiri jodohnya dari beberapa betina yang di sodorkan oleh breeder., ternyata Parcel memilih KUSUT Jr dibanding TUANKU RAO Jr. Di kwartal ke 1 tahun 2017 pasangan ini sudah mulai menghasilkan trotolan,

Selanjutnya kami akan berburu pejantan Murai Batu Pasaman Lagi, sehingga nanti ada lebih dari 1 pasang GMTJ MB Pasaman, sehingga genetikanya nanti bisa panjang saling silang tanpa harus melakukan inbreeding (perkawinan sedarah).