Tuesday, 21 November 2017
TANGGA UNTUK MURAI BATU BETINA YANG SEDANG GENDONG TELUR
Breeder harus bertindak. Salah satu cara yang cukup efektif membantu adalah dengan membuatkan semacam tangga yang berupa serial tangkringan dengan jarak yang tidak terlalu jauh tinggi satu sama lainnya sehingga dapat digunakan sebagai panjatan bagi si betina untuk mencapai glodak sangkarnya.
Semoga bermanfaat.
Friday, 3 November 2017
BAHAYA LATENT 2 KICAU MANIA INDONESIA
Berikut adalah status Facebook dari seorang Kicau Mania yang sering ikut lomba kicau. Yap... Lagi lagi om Beleth 13.
#statuskontroversial
Event besar sebenernya yang untung itu siapa sih...?
Apa rakyat jelata yg rela nabung buat beli tiket?
Atau orang kaya yang gayanya penghobi...?
Kalau penafsiranku sih yang di untungkan orang kaya... (terserah kalau penafsiranmu berbeda dengan ku yo ojo nesu ya...)
Kok bisa...?
Lha burungnya dia bisa jaminan juara.
Lomba belum mulai saja, juara sudah di tangan kok..
Hadiah ya ga butuh... Buat apa uang kecil. Ngotorin gigi aja katanya.
Yg di tunggu kan sold-out harga fantastis.
Masuk akal kan kalau sesama bos pasti berani beli mahal dan akan terjadi transaksi fantastis usai event.
Coba, mana ada rakyat jelata yg sold out mahal ?
Ada... tapi langka.
Trus event besar selain bos, siapa lagi yg di untungkan?
Ya pasukan odenglah (Juri)
Kalau soal hadiah si bos gak perlu.
Gak diambil kalaupun burungnya dimenangkan Juri.
Malah di tambahin lagi biar si burung tembus harga fantastis dg bantuan kompor-kompor nyala api biru yang apinya stabil gak kelihatan tapi panasnya tembus sampai dalam pori-pori.
Lha trus rakyat jelata suruh kondangan saja dan dapat kesempatan foto bersama orang-orang kondang di dunia burung itu saja sudah sueneeeeng bangeeet kok...
Kalau gak percaya, tunggu saja...
Bila ada event besar, pasti banyak rakyat jelata yg majang fotonya bersama tokoh-tokoh kondang perburungan.
Makanya, seperti temen luar pulau saya (namanya di sensor, takut kondang orangnya) walau burungnya kerja edan bongkar isian sampai muntah darah ya paling juara harapan saja.
Sekali lagi, ini penafsiranku lho ya....
Ojo nesu kalau beda dg penafsiranmu
Wkwkwkwkwkw.
#HidupLatberan..
Komentar saya atas status ini adalah
SAD but TRUE yang artinya ini sebuah kenyataan yang memprihatinkan.
Kenapa latberan? Karena menurut om Beleth 13, lomba kicau kelas latihan bersama ini sebenarnya indikator yang relatif bersih dari KKN pelomba dengan Juri/EO lomba kicau.
Mungkin karena dikelas latberan ini aspek silaturahminya lebih kental, dimana mayoritas sesama pelomba & pengadil sama-sama berasal dari akar sosial dan lingkungan sekitar yang sama. Tentunya dengan tiket & hadiah lomba yang lebih merakyat. Biasanya murni niat dari para pelomba hanya ingin menguji kualitas burungnya dan sejauh mana setingannya jalan .
Sementara pada even lomba yang lebih besar di level regional apalagi nasional tentunya ada tiket & hadiah lomba yang lebih aduhai pula. Sudah mulai terasa nilai ekonominya karena gengsi juga jadi pemicu ambisi sebagaimana yang ditulis oleh om Beleth 13 diatas.
Friday, 6 October 2017
BAHAYA LATENT HOBI KICAU INDONESIA - PART 1
Dibawah ini adalah tulisan yang sangat inspiratif dari sohib saya yang beken dengan nama BELETH 13 yang mengibarkan bendera DISTRICT 13 Majalengka.
Apa yang menjadi bahan tulisan adalah berdasarkan pengalamannya berkecimpung dalam hobi kicau mania terutama di Branjangan, Murai Batu & Love Bird. Secara kebetulan dan pas sekali tulisannya sangat mewakili apa yang kami juga rasakan.
Mari simak tulisan om Beleth 13 berikut ini
#KopiBasahBasahBecekDiSelaHujanGaNiat
PS : dilarang tersinggung ataupun merasa terserang oleh postingan saya ini. mohon di maafkan saja ya om-om master suhu senior. 🙏
Harga sangkar modalnya beda-beda tipis dari pengrajin. Kwalitasnya ya 11-12 lah antara merk 1 dg merk yg lain. Tapi harga di pasaran seperti ombak laut di beda-beda lokasi. Ada yang tenang seperti di pantai utara dan ada yang tinggi seperti di pantai selatan.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang..
Penggemar kicau sudah sangat mewabah di seluruh pelosok negri. Ada yang tiba-tiba kaya karena burungnya laku mahal, ada yang selalu komplan-komplen kena goreng di salah satu event.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...
Merk makin laris karna larisnya event, keutungan makin menggila dan kwalitas makin merosot.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...
Pengrajin-pengrajin lokal yg tak punya merk makin sempit ruang geraknya. Menciptakan hasil karya luar-biasa sudah tak ada gunanya karena gak akan bisa terpakai di lomba bergengsi yang ada di tiap minggunya. Akhirnya ya mengeluh dan makin terlantar anak istrinya.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...
Merk makin menggila dengan ekspansi areanya dan mencetak sendiri juri-juri di bawah benderanya. Persaingan makin runyam, boom sana dan boom sini. Di bentrokin dan di tandingin event akbarnya seperti halnya Indomart dan Alfamart yg selalu nempel kayak perangko berebut pembeli.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...
Para panglima besar pada runtuh dan memecahkan diri mendirikan kerajaan sendiri, melatih prajurit-prajuritnya sendiri, menciptakan event sendiri, dan akhirnya pun menciptakan merk sendiri.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...
Tapi andai saja Merk tetap berdiri murni seperti halnya merk Nike, Adidas, Puma, Reebox, dll yang tetap sendiri tapi mensponsori klub bola pasti akan lebih terorganisir dan melahirkan yang namanya pertunjukan penuh kwalitas.
Misalkan, Event Organizer (EO) kicau berdiri sendiri seperti halnya sebuah Production House (PH) yg di kontrak oleh TV atau menawarkan event ke TV, pasti akan melahirkan sebuah event yang istimewa. Tiap EO akan meramu sebuah KONTES BURUNG dengan sistem yang terkoordinir matang, dengan juri yang memang dahsyat dan kemasan yang menarik. Karena EO perlu sponsor dari salah satu merk untuk menggelar acaranya dan skaligus di pilih oleh kicaumania untuk merapat. EO akan berdiri sendiri, bahkan juri pun ada agen-nya sendiri untuk di rekrut EO di event-nya. Si Merk berada di balik layar untuk mengawasi kwalitas kerja si EO dan kicaumania menjadi penentu hebat dan tidaknya EO masing-masing.
Jangan sampai EO pun akhirnya menciptakan merk untuk memonopoli lomba, karena kwalitasnya tentu gak akan menjadi fokus utama, fokus utama adalah merk nya laris manis dengan banyaknya peraturan WAJIB merk. Akhirnya kesimpulan kwalitas sudah tidak-ada. Yang ada adalah "seng penting laris".
Andai EO berdiri sendiri, Merk mensponsori pasti akan melahirkan kwalitas pertunjukan yg menawan. Pengrajin sangkar pinggiran berkesempatan tetap bisa hidup. Mungkin bila ada sponsor tunggal, barulah ada kebijakan "Pemakai Merk" mendapatkan plus darr si Sponsor, tinggal bagaimana EO meramunya...
Kalau seperti sekarang ini, lama-lama kwalitas akan mati tapi merk-merk akan tambah banyak, dan makin runyam fenomena musuh dalam selimutnya. Sementara dengan Kwalitas juri standar-standar saja, kwalitas event juga akan standar-standar saja.
Semoga suatu saat nanti akan di bentuk EO-EO murni dan juri-juri murni yg berdiri sendiri. Karena kicaumania sekarang sudah tidak menjadi hobi murni, tapi sudah menjadi ladang sandang pangan buat sebagian orang. Dan Merk mau mensponsorinya.
Maka jaya dan tidaknya Merk akan tergantung pada kwalitasnya dan kejelian dalam mensponsori EO yg mana..
Sukses dan tidaknya EO akan tergantung pada kwalitas pengorganisasian eventnya. Jika gak bisa jaga kwalitas event, siap siap modarlah si EO..
Jaya dan tidaknya Juri/Team Juri akan tergantung kwalitas kerja yang bersangkutan di penilaiannya. Nilainya ngawur, tamatlah karirnya sebagai juri..
Kicaumania yang hobi nyogok untuk jadi juara akan tersisih dengan sendirinya dan akan melahirkan kicaumania yg baru yg lebih istimewa kwalitas burung yg dibawanya..
Semoga......
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang....
(Sudah diedit oleh admin untuk redaksional tanpa merubah maksud & tujuan penulisan)
Berikut adalah beberapa tanggapan dari teman-teman kicau mania dari om Beleth 13
Thursday, 5 October 2017
STUDI KASUS 5 : DIGDAYA BLACK TAIL BREEDING
Man In Black
#rockydigdaya
#muraibatunias
#ringdigdaya
#ringkombat
#padepokanbala6
#jakartatimur
#beautifulindonesia
Breeding Murai ekor hitam itu banyak tantangannya.
Selalu dikonotasikan dengan breeding recehan, kenapa? Karena memang harga indukannya dihargai pelomba lebih rendah dibanding Murai batu "medan". Walau Punya prestasi yang setara bahkan lebih.
Dibanding Murai Batu mancanegara yang dilabeli "strip medan" saja kalah harga bahannya.
Padahal bila Kicau Mania Nusantara mau jujur, Murai Batu ekor hitam atau yang sebutan kerennya Murai Batu Black Tail (MBBT), punya banyak sekali kelebihan yang spesifik yaitu:
1. Pintar menyerap suara burung isian
2. Karakter suara tajam.
3. Bandel, cepat beradaptasi dengan suasana baru.
4. Fighter sekali, gaya main ngotot & provokatif.
5. Settingan Lomba yang sederhana.
6. Asli kepulauan Nusantara untuk yang non gembung.
PB6, sejak dari awal berdirinya sudah mengkoleksi jantan jawara lomba MBBT asli asal hutan yang kemudian kami usahakan untuk ditangkaran galur murni dengan betina MBBT asli hutan juga yang di seleksi ketat dari lebih dari 50 kandidat. Tapi ternyata memang tak semudah sekedar niat baik saja. Entah seperti pria WNI yang suka Cewek yang putih kinclong, Kebanyakan jantan MBBT di PB6 lebih suka dijodohkan dengan betina MBWT. Ngezelin banget.
Alhasil sampai tahun 2017, untuk jalur hitam, kami cuma punya sekitar 10 betina galur murni MBBT ring digdaya yang kesemuanya adalah berasal dari MBBT Nias bernama PROVOKATOR. Selebihnya kami mengkoleksi betina silangan jantan MBBT vs betina MB Bahorok trah REOG.
Secara kasat mata betina- betina ini sudah melampaui katuranggan dari ibunya. Bahkan untuk volume bisa dibilang 2 level diatas. Lumayan bisa dijadikan basic blood galur murni hitam untuk tahap selanjutnya
Untuk jantan, terus kami jaga asa pada blue print breeding ring digdaya : postur besar, suara cetar, sorot mata gahar, karakter sangar.
Baik jalur Murni maupun silangan, hasil anakan jantan MBBT cukup memuaskan. Sebagian sudah eksis dengan prestasi digantangan Kelas latber dan latpres. Untuk kualitas anakan betinanya, evaluasi bisa dilakukan dari pantauan F2 nya. Sementara cukup menjanjikan dilihat dari katurangganya.
Kedepan dengan modal stok betina F1 Provokator yang akan dicoba upgrading Galur Murni Trah Jawara MBBT lewat Pejantan ROCKY & CEMANI. Khusus ROCKY dengan ekor yang mendekati 20cm sasarannya adalah F2 ekor hitam postur besar dengan ekor agak panjang mendekati 20cm.
Nantinya untuk F3 semoga segera bisa bergabung ke PB6 dalam squad Pejantan Ring Digdaya MBBT asli hutan berprestasi kriteria khusus dengan ekor 20cm-24cm.
Alhamdulillah sudah ada pandangannya.
Idaman hati bila bisa hasilkan....
Murai batu ekor hitam bodi traktor, gacor dar der dor, durasi anti kendor, gaya main aktif ngeply ekor sampai tekor.
Aamiin ya Robbana.
Tuesday, 26 September 2017
PERJODOHAN MURAI BATU ALA DIGDAYA
Padepokan Bala6 (PB6) Ring Digdaya memiliki cara tersendiri dalam hal menjodohan murai batu ini. Dalam 4 tahun terakhir, sedikitnya kami telah berhasil menelurkan ratusan anakan murai hasil perkawinan dari indukan pejantan jawara & betina trah jawara hasil perburuan dari gantangan lomba kicau. Intinya, perjodohan murai bisa dilakukan sesuai dengan keinginan si empunya. Jadi, jika si owner ingin mengawinkan langsung betina berbadan besar dengan jantan suara lantang, itu sah-sah saja terjadi.
Selain jodoh betina pilihan si empunya, si Pejantan jawara juga berhak memilih pasangannya sendiri. Caranya yakni dengan menganut perbandingan 1 jantan untuk 4-5 betina. Ya, 1 jantan dikelilingi 5 betina yang masing-masing dipisahkan oleh sangkar yang berbeda. Dari perbandingan itulah kami dapat melihat si jantan akan lebih condong ke sudut yang mana. tidak perlu waktu lama, dalam 1-2 jam saja Murai batu jantan jawara itu sudah akan terlihat condong pada betina tertentu, maka akan kami pisahkan selama beberapa hari untuk memastikan lagi tentang pilihannya, sebelum masuk ke tahap berikutnya
Pertimbangannya adalah, dengan tidak memaksakan jodoh si burung, burung akan merasa lebih "happy" dan "ikhlas". Dan berdasarkan pengalaman selama 4 tahun ini, hasil anakannya terbukti punya kualitas relatif lebih bagus dibanding dengan perjodohan 1 vs 1.
Dipandang dari sisi burung, jelas secara alamiah pejantan jawara bisa melihat mana betina yang lebih "horny" atau secara fisik lebih sehat dan lebih punya kualitas yang dibutuhkan. Karena secara naluriah setiap makhluk punya kecendrungan untuk memperbaiki kualitas genetik keturunannya masing-masing dengan memilih pasangan yang terbaik, terkuat, tersehat dan punya kelebihan yang dapat mengisi kelemahannya.
Setelah indukan jantan dan betina terlihat mulai ada ketertarikan satu sama lain, dempetkan kedua kandang selama 1 minggu. Selama proses tersebut, berikan obat dan vitamin untuk merangsang gairah seksual dan vitalitas burung sehingga proses perkawinan bisa dipercepat. Lebih lanjut, dengan meletakan wadah pakan di sisi kandang yang berdekatan antar sangkar, akan mendorong 2 individu burung untuk saling mendekat sehingga akan makin sering berinteraksi.
Di tahap ini bukan masalah suka sama suka lagi, tapi lebih pada menyesuaikan tingkat birahi ke dua individu tersebut. Tingkat birahinya harus sama dulu agar proses perkawinan bisa lancar. Kalau belum sinkron, dampak yang bisa terjadi yang paling ringan adalah waktu tunggu yang lama dari pasangan ini sejak masuk kandang sampai mulai terjadi perkawinan dan menghasilkan telur. Sampai bosan si breeder memberi makannya. Atau yang sering terlihat adalah si betina mengejar si jantan atau sebaliknya si jantan mengejar-ngejar betina dan yang terparah adalah terjadinya kematian si betina, akibat dibantai oleh jantan yang terlalu agresif. Pernah terjadi juga jantan di bantai betina, tapi sangat langka.
Bagaimana mengetahui tingkat birahi jantan & betina telah sama?
Tingkat birahi indukan yang telah sama tersebut bisa dilihat dari cara tidur burung yang sudah berdekatan, meski masih berbeda sangkar. Jika tingkat birahi telah sama dan telah satu frekuensi, barulah murai jantan dan betina dimasukan dalam 1 kandang secara bersamaan.
Sejak dimasukan ke dalam satu sangkar dan kawin, indukan betina paling cepat akan bertelur 5- 10 hari kemudian dengan catatan tidak terjadi hal-hal yang menjadi penghalang terjadinya perkawinan murai batu yang akan kami terangkan pada artikel yang lain.
Selamat mencoba
Monday, 10 April 2017
MURAI BATU KEGEMUKAN / OBESITAS
Apa pendapat kita ketika melihat gambar diatas? seekor murai batu yang sehat, segar, gacor dan menyenangkan sekali untuk dilihat bukan? Tapi saat ditangkap dan diperiksa secara lebih detail, ternyata Si REOG - murai batu asli hutan asal Bahorok Sumatera utara diatas mengalami gejala kegemukan / obesitas sebagaimana gambar dibawah ini.
Efek dari kegemukan pada murai batu beragam; yang paling kasat mata adalah penurunan aktifitas individu murai batu sehingga terpantau kurang sehat dan malas terbang. Untuk murai batu yang dijadikan indukan di penangkaran, secara langsung juga akan berpengaruh pada produktifitasnya. Sering terjadi kasus telur yang zonk atau gagal menetas karena proses pembuahan yang tidak sempurna atau bahkan tidak dibuahi sama sekali. Murai batu yang gemuk juga rawan terkena penyakit terutama penyakit yang terkait pernafasan.
Saat murai batu mengalami kegemukan maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Diantaranya yaitu:
1. Diet Ketat
Cara yang paling umum adalah dengan menerapkan diet yang ketat berupa pengurangan EF sampai ketitik yang paling rendah yang bisa diterapkan pada murai batu. Pada beberapa kasus sampai hanya 1 ekor jangkrik saja setiap hari agar makanan utama hariannya adalah poer. Metode ini pada intinya adalah untuk mengurangi asupan protein yang berlebihan dengan mengandalkan keseimbangan gizi pada poer. Singkatnya secara alami metabolisme tubuh murai akan mengambil cadangan lemak yang tertimbun dibawah kulit sebagai pengganti protein yang berkurang drastis.
2. Penjemuran
Cara lain adalah dengan melakukan penjemuran dibawah sinar matahari langsung. Metode yang diajarkan oleh senior breeder om David Soesilo - DVD BF Kudus ini bertujuan untuk memacu metabolisme tubuh murai agar berjalan lebih cepat sehingga lemak yang tertumpuk bisa cepat terkikis. Di PB6 Jakarta penjemuran murai yang kegemukan dilakukan saat cuaca panas dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang atau jam 12 siang sampai jam 3 sore.
Sebagai catatan, hati hati menerapkan penjemuran untuk jenis murai batu ekor hitam. Murai jenis ini biasanya tidak sekuat murai batu ekor putih asal Sumatera saat dijemur. Bijaksanalah dalam melihat situasi cuaca harian dan membaca kondisi murai yang sedang dijemur dibawah terik matahari. Jangan sampai terlalu berlebihan sehingga malah membuat murainya drop kondisinya.
3. Pengumbaran
Jika lahan memungkinkan buatlah umbaran. Fasilitas ini ibarat sarana olah raga buat murai. Pada dasarnya murai batu memang bukan burung penerbang jarak jauh dan juga bukan sejenis pelari marathon yang kuat terbang lama seperti merpati. Umbaran sepanjang apapun tetap akan berguna sebagai arena terbang horizontal yang ideal, makin panjang tetap makin baik. Makin teratur diumbar makin baik buat murai yang mengalami problem kegemukan.
4. Pembedahan
Tumpukan lemak yang yang ada dan terlihat sebenarnya terkonsentrasi di bawah kulit ari murai batu. Seringnya ada di bagian tubuh sekitar leher, dada dan perut murai batu. Jika teman-teman murai mania cukup punya keberanian dan ketabahan dalam mengambil resiko, maka bisa uji adrenalin dengan melakukan pengirisan tipis pada permukaan kulit perut, dada atau leher murai yang menggelembung putih terisi lemak untuk mengeluarkan isinya. Setelah lemak dibersihkan, maka bekas irisan tersebut bisa diberi antiseptic dan si murai di minumkan antibiotic seperlunya. Jika lancar maka ini adalah cara yang paling efisien dan cepat dalam mengatasi murai batu yang kegemukan/obesitas. Setahu saya yang memperkenalkan pertama kali secara luas metode pembedahan ini adalah mendiang Koh Abun, seorang legend breeder murai batu di Jakarta.
5. Kombinasi
Yang diterapkan di PB6 Ring digdaya adalah metode kombinasi cara 1,2 & 3. Pertama sekali murai batu yang kegemukan, biasanya si Pejantan kami angkat dari kandang tangkaran dan masukkan kandang bulat soliter. Kemudian sesuai kondisi dan situasi yang ada langsung dilakukan penjemuran dan diet pakan. Diet dan penjemuran ini bisa dilakukan bertahap. Misalnya dengan jadwal sebagai berikut :
H 1 : 5 Jangkrik/hari dan Jemur 30 menit
H 2 : 4 Jangkrik/hari dan jemur 45 menit
H 3 : 3 Jangkrik/hari dan jemur 60 menit
H 4 : 2 Jangkrik/hari dan jemur 75 menit
H 5 : 1 Jangkrik/hari dan jemur 90 menit
H 6 : 1 Jangkrik/hari dan jemur 120 menit
H 7 dst sama dengan H 6
Jika ada, penggunaan umbaran sangat direkomendasikan.
Dengan cara kombinasi yang digunakan di PB6, berdasarkan pengalaman diperlukan waktu 7 sampai 40 hari untuk mengembalikan kondisi murai batu yang kegemukan ke kondisi yang ideal untuk masuk tangkaran kembali.
"Berternak Murai Batu itu kuncinya adalah Kesabaran"
Saturday, 8 April 2017
GALUR MURNI TRAH JAWARA MB PASAMAN
Harapan sempat membuncah dengan didapatkannya Murai Batu Pasaman Timur yang bernama PASTIM. Tapi Pejantan Baru ini entah kenapa tidak mampu membuahi betina Tuanku Rao Jr. Harapan mengapung lagi saat PB6 juga bisa mendapatkan anakan betina dari SI KUSUT, seekor Murai Batu Pasaman yang merupakan Murai Batu Terbaik Sumatera tahun 2011 dengan menjadi kampiun Liga BNR Sumatera. Tapi apa mau dikata saat si betina KUSUT Jr siap, tragedi terjadi : Pejantan TR mati. Alhasil PB6 hanya punya simpanan harta Karun berupa genetika pada 2 (dua) Murai Batu betina Pasaman trah jawara.
Demi misi dan visi yang harus dituntaskan, maka dimulailah perburuan Murai Batu Pasaman pejantan jawara yang baru. Target minimalnya setara dengan Tuanku Rao. Niat saja ternyata masih belum cukup. Makin kesini tambah susah ternyata. Bukan apa-apa, selain memang sediaan Murai Batu Pasaman asli hutan yang makin (sangat) langka, secara pribadi, selera saya terhadap kriteria unggulan Murai Batu juga sudah terbentuk menjadi makin kompleks bukan sekedar syarat ke prestasi atau fokus ke level volume saja, tapi juga sangat mementingkan katurangga dari Murai Batu calon indukan Ring Digdaya itu sendiri. Ini tidak lepas dari blue print penangkaran yang ingin menghasilkan Murai Batu lomba yang enak dipandang mata sekaligus mantap untuk dibawa ke arena sebagai gaco andalan utama. Semoga perfectionist tidak menjadi dosa.
Lewat seorang teman baik yang berdomisili di Kota Padang Sumatra Barat, PB6 berhasil mendatangkan seekor Murai Batu Pasaman ex-prestasi habitat Hutan Rao yang ditemukan dalam kondisi drop dan rusak parah. Beli burung tanpa mendengar bunyi, bermodalkan kepercayaan pada kawan dan kepercayaan pada pengamatan mata lewat foto saja, asli keputusan atas dasar sekedar keyakinan pada spesifikasi katurangga yang memenuhi kriteria indukan Pejantan Ring Digdaya. NEKAT
Karena didapatkannya menjelang Hari Raya Lebaran 2016 dan ciri paruh celahnya sangat menonjol maka Pejantan ini kami beri nama baru : PARCEL. Walaupun settingan EF nya aneh, karena layaknya burung Kenari, PARCEL sangat doyan telur puyuh, Tapi soal volume bisa dibilang inilah Murai Batu Pasaman dengan volume terbaik yang pernah mampir di PB6 : super kencang dengan hentakan besetan besetan tajam yang kadang mengagetkan Lebih ngeri inilah jika dibandingkan dengan TUANKU RAO, KUSUT, PASTIM dan THOR. Mental fighter-nya sebagai veteran kampiun lomba kicau juga sangat memuaskan. Memang benar lah bahwa katurangga jarang ingkar janji. Alhamdulillah.
Sampai PB6 Jakarta Parcel melakukan adaptasi cukup lama sampai kemudian mabung dan fit kembali. Waktunya kebetulan pas sekali dengan selesai mabungnya 2 calon jodohnya. Setelah proses perjodohan ala PB6 dilakukan dimana Jantan memilih sendiri jodohnya dari beberapa betina yang di sodorkan oleh breeder., ternyata Parcel memilih KUSUT Jr dibanding TUANKU RAO Jr. Di kwartal ke 1 tahun 2017 pasangan ini sudah mulai menghasilkan trotolan,
Selanjutnya kami akan berburu pejantan Murai Batu Pasaman Lagi, sehingga nanti ada lebih dari 1 pasang GMTJ MB Pasaman, sehingga genetikanya nanti bisa panjang saling silang tanpa harus melakukan inbreeding (perkawinan sedarah).
Friday, 24 March 2017
MURAI BATU PADANG SIDEMPUAN
Murai Batu Medan asal Hutan Pegunungan Bukit Barisan di Tapanuli Selatan yang sejak awal dibesarkan dan berkarir memburu prestasi di lomba kicau di seputaran kota kedua terbesar di Sumatra Utara : Pematang Siantar. Sempat terang benderang sinarnya sampai suatu saat sang Juragan memasrahkannya pada istrinya karena kesibukan bisnisnya. Dirawat seadanya dengan pakan poer ayam saja hariannya, lumayan merana MB jawara ini menanti kasih sayang sang Juragan.
Singkat cerita akhirnya berhasil diboyong ke tanah Jawa dan setelah rekondisi beberapa bulan di Padepokan Malaikat Subuh Tangerang, maka diawal tahun 2016 berakhirlah "PENANTIAN" panjang murai batu ini dari kevakuman dan memulai lagi peruntungannya di gantangan.
Berkat tangan dingin master Sulistio Raharjo walau sering tanpa settingan khusus tapi saat di bawa ke gantangan sering masuk hitungan di lomba lokal di sekitaran lomba Jabodetabek... dan sering dikira si Jago Utama : Malaikat Subuh karena punya postur dan karakter ekor yang mirip ditambah lagi isian dan durasi kerja kerjanya juga tidak banyak berbeda... Maklum dirawat di dalam sasana tinju yang sama he..he..he..he
Karakteristik dari Murai batu asal Padang Sidempuan bernama Penantian ini adalah :
Volume kencang tajam melengking, dengan materi suara isian layaknya supermarket ada tembakan Cililin, Siri-Siri, Rambatan, Gereja tarung, Love Bird, Tengkek Buto, Srindit dan kasaran suara Balangkrek & Cucak Jenggot.
Dominan : Jangkrik, Tengkek & Elang
Gaya main full Ngeplay aktif di tangkringan atas.
Istimewa terutama di durasi. 10/14 deh jika dibandingkan dengan Malaikat Subuh
Ekor 20cm
Usia 4 tahun
Prestasi saat di tangan masih sekedar lomba Latber/Latpres lokalan saja.
Saturday, 7 January 2017
BALROCK : SINGKATNYA USIA, PANJANGNYA SILATURAHMI
Salah satu koleksi murai batu Sabang koleksi Padepokan Bala6 adalah seekor murai batu dengan postur langsing panjang dengan corak bulu blorok. Bisa dibilang nyentrik sekali kombinasi keunikan ekor balak 6 dengan kelainan pada bulu blorok - bercak putih tak beraturan pada sekujur muka dan tubuhnya. Karena itulah murai batu ini kami beri nama BALROCK singkatan dari kata Balak 6 & Blorok.
Balrock belum pernah kami bawa ke gantangan, entahlah saat ada ditangan para pemilik sebelumnya.Tapi mengamati karakteristik unggulan yang dimiliknya saya sangat bernafsu untuk menjodohkannya dengan betina pilihan terbaik yang PB6 punya. Banyak betina ring kondang yang coba kami jodohkan : Betina Ring Arco, Betina Ring Yaqisa, Betina Ring Delta kurang bagus apanya lagi coba?. Tapi ternyata jodohnya ada pada Betina Ring Rejo trah Gerandong. Alhamdulillah produksinya lumayan lancar sampai 14 ekor. Anakan jantannya rata-rata berpostur mirip induk betinanya : besar dengan ekor panjang dan berpola ekor medan. Untuk volume yang terpantau karakteristiknya menurun dari Balrok : nyelekit tajam dengan volume yang sangat memuaskan. Sementara anakan betina pasangan ini mirip Balrock posturnya : kecil langsing tapi pola ekor medan ikut ibunya. Bisa disimpulkan bahwa konsep "Criss Cross" dalam penurunan genetika ternyata berlaku dan hipotesa Mr. Delta selama ini bahwa genetika dari induk betina Murai batu lebih dominan dari genetika indukan jantannya bisa kami katakan terbukti di Padepokan Bala6 (PB6).
Murai Batu Balak 6
Betina Ring Rejo sendiri kami dapatkan secara kebetulan dan tidak direncanakan sama sekali. Tahun 2013 Kami diajak oleh founder KOMBAT (Komunitas Black Tail) om Ismu. SE yang berdomisili di Semplak Bogor untuk meramaikan even lomba kicau nasional Piala Raja dipelataran candi Prambanan Jogja. Amunisi yang kami bawa saat itu adalah seekor MB langganan juara di Bogor dan sekitarnya yang menjelang keberangkatan salah satu ekor panjangnya lepas sehingga Gaco kami tersebut bisa dikatakan drop kondisi mentalnya. Namanya juga Team KOMBAT Nekat mau bagaimanapun tetap kami berangkat. Sampai di blok tengah oleh salah satu teman baik kami om Hardoyo - pemilik UMS (Universitas Murai Solo) - disarankan untuk datang ke om Andi Saputro pemilik REJO BF yang memiliki banyak betina yang berkwalitas untuk mengangkat birahi gaco kami yang drop tersebut.
Singkat cerita team kami yang terdiri dari saya sendiri : Iswahyu, om Ismu, om Jarod, om Hardoyo dan Om Doel Latief (Balrock saya TO dari beliau) menyambangi penangkaran MB REJO BF di desa Gondang Kabupaten Sragen. Alih-alih dipinjami, kami malah diijinkan untuk memilikinya. Dari 3 betina yang ditawarkan oleh om Andi Saputro : Trah Lodra, Trah Andromeda dan trah Gerandong, secara katurangga selera saya lebih cendrung pada yang terakhir. Mungkin karena trahnya yang sudah merupakan gabungan trah utama Ring Rejo atau mungkin juga karena bocoran informasi dari om Hardoyo bahwa Gerandong adalah MB Medan prestasi dengan perawakan yang besar dan berekor panjang 23cm. Harapannya adalah dapat meng-upgrade postur anakan jika dijodohkan dengan jantan yang berbodi langsing seperti si Balrock.
Perjodohan Balrock dengan Grandong Jr berjalan lancar dan butuh waktu 3 bulan sebelum kemudian bertelur yang langsung zonk di sesi pertama tapi kemudian konsisten bertelur 3 buah dn selalu netas ketiganya, Walaupun pasca panen kebanyakan anaknya mati, lebih karena masih belum matangnya ilmu perawatan trotolan yang kami miliki saat itu. Alhamdulillah saat ini sudah banyak kemajuan dalam tatalaksana pasca panen yang diterapkan di Padepokan Bala6 (PB6) Jakarta.
Di pertenghan tahun 2015 saat kemarau yang panas begitu ganas pasangan Balrock stop produksi karena jantannya mati dalam posisi angrem diglodak sarangnya dan tidak lama kemudian pasangannya yang patah hati menyusul. Yah.. begitulah resiko dari berurusan dengan makhluk hidup, bisa sewaktu-waktu diminta kembali oleh Sang Penciptanya. Begitu singkatnya perjalanan pasangan Balrock di PB6.
Gantang burung hasil penangkaran.... ANDA FIGHTER SEKALI!