Friday 24 April 2020

APRIL - MEI 2020 CUACA PANCAROBA

Apakah anda merasa akhir-akhir ini merasa gerah saat di luar atau bahkan didalam rumah?  bukan anda saja saya, dan tetangga anda juga merasakan. Ini karena mungkin kita sedang ada di Indonesia bagian selatan dan kita berada dalam masa yang disebut sebagai cuaca pancaroba.
PANCAROBA dari musim hujan ke musim kemarau bisa disebut sebagai masa transisi pergantian musim yang ditandai dengan mulai berhembusnya angin timur dari Benua Australia atau monsun Australia, terutama di wilayah bagian selatan Indonesia.
Hembusan angin itu bersifat kering dan kurang membawa uap air. Makanya, pertumbuhan awan pun jadi terhambat.
Nah, cuaca terik yang kita rasakan itu karena kombinasi dari sedikitnya tutupan awan, suhu udara yang tinggi, dan kelembapan yang cenderung berkurang.
Rasa panas yang menyengat ini disebabkan oleh suhu dari pancaran sinar matahari dan rendahnya tingkat kelebaban udara. Hawa yang juga terasa panas dimalam hari lebih disebabkan oleh kelembaban yang rendah disertai sirkulasi udara yang kurang.


Seperti tertera pada gambar diatas, indikator Ultra Violet menunjukkan level yang tinggi secara konstan. Jadi ini perlu kita waspadai juga. Nanti di artikel selanjutnya akan saya bahas secara lebih rinci mengenai sinar UV ini.

Cuaca anomali ini tentunya tidak hanya dirasakan oleh manusia, hewan pun terpapar dampaknya. Makanya kita harus selalu waspada dan teliti dalam memperhatikan tingkah laku dan kondisi burung peliharaan kita pada masa pancaroba ini. Segera pisahkan dan beri perawatan yang intensif jika kita temukan burung yang lesu dan malas bergerak atau kita dapatkan sisa makanan yang tak termakan di kandangnya. Bisa jadi burung tersebut sakit karena terkuras staminanya oleh kelembaban yang relatif rendah ini.


Suhu diatas 30 derajat Celsius tentunya lumayan menyengat untuk burung. Sementara batas aman untuk kelembaban udara adalah 40%

Beberapa tips yang bisa saya bagikan antara lain adalah :
* Berikan makanan berkualitas dengan kandungan gizi dan vitamin yang paripurna sebagai antisipasi awal
* Selalu sedia obat-obatan standar yang bisa didapatkan di toko pakan burung. Terutama antibiotik dan vitamin B Kompleks  
* Jaga kelembaban kandang dengan melakukan penyiraman berkala 
* Ganti air minum setidaknya 2 hari sekali
* Perhatikan sirkulasi udara di lokasi kandang burung.
* Jangan terlalu ambisius menjemur burung, cukup 5 sampai 30 menit saja tergantung jenis burungnya. 

Semoga semua sehat sehat saja. Dan kita bisa lewati Zaman Corona ini dengan tak kurang suatu apapun. Aamiin

Sunday 3 March 2019

YOUNG GUN NEW ADVENTURE


Young Gun adalah pejantan ekor panjang di Padepokan Bala6 Jakarta. Merupakan F1 dari jantan hutan bernama X-Urang (dibaca Kaliurang) milik om Amiex Malang. Karakter Young Gun sendiri adalah sangat narsis. Bisa dibilang ini adalah burung show. Makin diberi perhatian dia akan makin heboh memamerkan kelebihannya. Waktu dulu tahun 2012 kami take over lebih karena ekor panjangnya. Tapi ketika burung sudah dalam kandang segera terasa bahwa murai batu jantan yang satu ini punya banyak kelebihan bukan sekedar ekor panjangnya yang 25cm itu. Yang menonjol adalah Young Gun ini sangat Fighter. Mental tarungnya bukan hanya ditunjukkan dengan kegacoran yang diatas rata-rata tapi juga dibuktikan di arena Lomba. Beberapa kali ujicoba Young Gun tak pernah membuat kecewa penggantangnya. Menjadi lebih istimewa karena ternyata Young Gun adalah murai batu dengan level kecerdasan yang tinggi. Semua isian dari masteran bisa diserap dengan cepat bahkan sering mendapatkan isian baru dari oleh-oleh dari gantangan lomba. Soal suara kami beruntung karena Young Gun ternyata punya punya volume yang tembus berkarakter ngebass khas burung pegunungan tinggi.  Entah dari mana asal usul orang tua Young Gun ini, pastinya dari Pulau Sumatera. 

Soal kualitas anakan Young Gun, bisa dibilang nyaris semua keturunannya punya kualitas yang merata bagusnya. Baik anakan jantan maupun yang betina. Konsistensi kualitas ini dibuktikan dengan hampir semua anakan jantannya yang hidup sering menjadi kampiun di lomba latber dan latpres lokal di Pulau Jawa dan Sumatera. Ini sesuai laporan yang kami - sebagai breeder - terima dari teman-teman kicau mania pemilik murai batu ring DIGDAYA YG, baik yang pemula ataupun yang sudah berpengalaman di arena lomba kicau.
  
Young Gun Jr. & Juragannya

Young Gun mewariskan karakternya yang kuat, yaitu sifat fighter, postur besar, volme tembus dan kecerdasan pada anak-anaknya. Sementara untuk ekor bervariasi, Young Gun Jr kebanyakan berekor diatas 20 cm bahkan ada yang 23 cm lepas trotol. Tapi ada juga beberapa yang berekor dibawah 20 cm. Sampai tahun 2017 Young Gun hanya berjodoh dengan satu betina saja Trah ONE EYE/JACK SPARROW yang legendaris itu. 

Paska ngurak/ganti bulu di pertengahan 2018 Young Gun kami jodohkan dengan betina baru berekor 17 cm trah BAZOOKA asal Rejo BF Sragen. Hasilnya adalah sepasang anakan yang punya ekor trotol lumayan panjang dengan postur yang besar. Kurang produktif memang. Tapi ternyata teman-teman murai mania  ternyata banyak yang menunggu edisi Young Gun jr selanjutnya. Untuk itu, maka awal tahun 2019 ini Padepokan Bala6 akan memulai program poligami untuk meningkatkan produktifitas trotolan Young Gun Jr. Jadi selain Bazooka Jr. kami carikan betina satu lagi dengan kualitas super yang sudah terbukti kualitas anakannya yaitu betina Pusaka Jr. yang merupakan turunan dari murai batu jawara bernama Pusaka milik Vegassus BF Bandung.

Young Gun sudah diusia sangat mapan saat ini sekitar 9 tahun. Jadi sistem poligami yang diterapkan adalah dengan metode 1 kandang 1 betina. Jadi ketika betina kandang A sudah angrem maka kami pindahkan Young Gun ke kandang betina B. Hasilnya lumayan, karena sampai akhir bulan Februari ini sudah ada 3 tetesan dari 2 kandang tersebut. Dari Pusaka Jr 2 sesi dan dari Bazooka Jr 1 sesi. Lumayan kan.

YG Jr. dengan Bazooka Jr Netas 8 Feb 2019

Semoga kedepan makin lancar, biar semua orang senang ☺

Tuesday 2 October 2018

MISI KE LAMPUNG SELATAN


Jalan Toll Sumatera. Tahun 2019 Tembus Sampai Palembang

Kesempatan tidak datang 2 kali. Jadi ketika ditawari Haji Ari Suprawadi untuk menemani sebuah acara keluarga ke Pringsewu, Lampung langsung saya sambut dengan gegap gempita. itu karena beberapa alasan yaitu :

*Saya jarang beranjangsana ke Sumatera. Bisalah dihitung dengan jari tangan. 
*Mau merasakan jalan toll di Pulau Sumatera.
*Melihat pembangunan infrastruktur Bendungan Way Sekampung. Jelek-jelek gini dulu lulusan teknik sipil dengan peminatan bangunan air.

Pembangunan Bendungan Sungai Way Sekampung

*Saya belum pernah ke Lampung arah Selatan.
* Status sebagai turis gunung, membuat saya sangat antusias melihat Gunung Tanggamus (2012 mdpl) sebagai Lampung's 2nd highest.
* Karena kota Agung & reputasi murai Batu Kota Agung yang melegenda bahkan sampai sekarang. Sapa tauk bisa dapat yang asli.
* Kesempatan menimba ilmu dari 2 orang master kicau mania. Ini yang terpenting.



Mr. Harjo & Haji Arkum 

Alhamdulillah Saya menang banyak Kali ini ; wawasan baru tentang pasar burung, pengenalan jenis burung masteran yang sebelumnya tidak saya kenal, pengenalan lebih dalam mengenai Love Bird & merpati, pengenalan habitat Branjangan, Kapas tembak, Cililin, Kacer dan Murai batu, melihat Colibri bercengkrama bebas dihalaman rumah dan banyak lagi wawasan dan sudut pandang diluar perburungan.
Jadi banyak angan dan harapan saya yang kesampaian dalam acara halan-halan kali ini. Banyak informasi yang penting yang sangat berharga yang sepatutnya menjadi perhatian bagi pemerhati lingkungan & pecinta burung kicau. Lampung Selatan sudah dimekarkan menjadi banyak kabupaten baru, dampaknya adalah semakin ramai dan semakin laju geliat ekonomi masyarakatnya. 


Gunung Tanggamus Dilihat dari arah Pelabuhan Laut Kotaagung

Semoga ditengah derasnya laju pembangunan, alam liar masih Punya kesempatan dan ruang yang cukup untuk mempertahankan eksistensinya. Tentunya itu tidak akan terjadi tanpa keterlibatan masyarakatnya dan campur tangan pemerintah pusat & pemerintah daerah.
Semoga.
Menjalin kawan , Menjaga Alam
Salam Lestari
 

Indonesia Luas dan Luar Biasa

MURAI BATU KOTA AGUNG

       
Misi Breeding Galur Murni Trah Jawara Murai Batu Kotaagung

Kotaagung atau yang biasa disebut Kotagung oleh penduduk setempat adalah Kota yang juga merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Kotaagung terjepit di bawah kaki Gunung Tanggamus dan di sisi pantai Teluk Semangka. Menurut catatan administrasi kolonial, Kotaagung didatangi oleh Belanda sejak tahun 1889. Posisinya yang strategis menghadap Teluk Semangka. Sehingga untuk daerah Pesisir Selatan Lampung, Kotaagung menjadi nama yang cukup dominan keberadaannya. Di era merdeka, dengan posisi geografis yang strategis ini maka Kotaagung menjadi pusat transit logistik dan hub bagi daerah pedalaman Lampung bagian Selatan dan Lampung bagian Barat.

Itulah sebabnya sebagaimana kota Medan menjadi titik kumpul murai batu muda hutan habitat Gunung Leuser Aceh dan habitat Bukit Barisan Sumatera Utara, maka Kotaagung menjadi titik kumpul murai batu muda hutan asal habitat Bukit Barisan Selatan sampai habitat Danau Ranau yang meliputi ekosistem hutan hujan di perbatasan Lampung dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Bicara Kabupaten Tanggamus sendiri, daerah ini dipengaruhi oleh udara tropikal pantai dan dataran pegunungan dengan temperatur udara yang sejuk dengan rata-rata 28 °C. Secara geografis wilayah Kabupaten Tanggamus terletak pada posisi 104°18’ – 105°12’ Bujur Timur dan antara 5° 05’ – 5°56’ Lintang Selatan. Kabupaten Tanggamus di bagian barat semakin ke utara condong mengikuti lereng Bukit Barisan. Bagian Selatan meruncing dan mempunyai sebuah teluk yang besar yaitu Teluk Semangka dengan topografi wilayah bervariasi antara dataran rendah dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah berbukit sampai bergunung yang bila dilihat dari arah pantai, bukit-bukit itu seperti bertumpuk layaknya anak tangga.
 
Peta Wilayah  Hutan Kabupaten Tanggamus

Porsi dataran tinggi menempati sekitar 40% dari seluruh wilayah dengan ketinggian sampai dengan 2.115 meter diatas permukaan laut di puncak Gunung Tanggamus. Variasi topografi inilah yang menyebabkan murai batu Kotaagung sempat ditemukan dengan ekor yang panjangnya 20 cm up, bahkan sampai 25 cm. Tidak heran karena memang dulu disekitar Kotaagung masih terdapat hutan hujan habitat murai batu yang rapat dengan sumber makanan yang berlimpah di sekitar mata air dan sungai-sungai kecil dengan air terjun kecil dan besar didalamnya. Tapi secara umum, ekor murai batu jantan Kotaagung rata-rata hanya 16-18 cm saja. Murai batu Kotaagung punya reputasi yang tinggi sejajar dengan murai batu Sidempuan, murai batu Bahorok dan murai batu Pasaman di kalangan pecinta lomba kicau di Pulau Jawa. Itu karena gayanya yang super fighter.
Bagaimana sekarang?

Salah Satu Pejantan di PB6

Terdapat 10 kawasan hutan Lindung di kabupaten Tanggamus yaitu; register 21 penantianbatu (2.780,24ha); register 22 Way Way (4 777 ha); Register 25 Pematangtanggang (3.380 ha); Register 26 Sarkungpeji (673,90 ha); Register 27 Pematangsulah (8.862,36 ha); Register 28 Bukitneba (13.419,85 ha); Register 30 Gunung Tanggamus (15.060 ha); Register 31 Pematangarahan (1.505 ha); Register 32 Bukit Rendingan (6.960 ha); Register 39 Kotaagung Timur (84.463 ha) dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Data tahun 2014, dari total luas hutan di Provinsi Lampung 1.083.749 hektar, sekitar 60 persennya mengalami rusak parah dan kritis. Kerusakan hutan terjadi, selain dikarenakan kebakaran, juga diakibatkan perambahan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab baik pribadi atau korporasi yang tidak memperhatikan keseimbangan ekosistem. Dengan makin ramainya pemukiman di daerah lampung bagian Selatan, maka habitat populasi murai batu makin terdesak jauh ke kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang jarang terjamah manusia karena akses darat yang terbatas. Tercatat luasan hutan lindung 226.100 ha dan suaka alam 422.500 ha adalah benteng pertahanan terakhir habitat asli murai batu Lampung. Sejalan dengan kenyataan bahwa sejak 2010,  semakin langka murai muda hutan Lampung Kotaagung yang bisa sampai ketangan penghobi kicau. Dan ditahun 2018 ini bisa dibilang bahwa murai batu Lampung Kotaagung hanya tinggal menjadi legenda bagi pemula yang baru menggeluti  hobi kicau murai batu walaupun masih paten terpateri dalam kenangan pemain lama yang pernah menjadi saksi kehebatan murai batu Kotaagung dimasa jayanya. Dimasa sekarang secara umum penghobi murai batu di Lampung sendiri cendrung mencari murai batu Medan yang dirasa lebih mudah didapat. Akibatnya breeder lokal juga mengutamakan materi indukan murai batu Medan, karena anakannya dipandang lebih diminati dipasar lokal.
Betina Kota Agung ... Asli lho 

Kenyataan bahwa MB medan lebih populer di Lampung mungkin juga dikarenakan pasar lokal dibanjiri  murai batu impor dari malaysia, Thailand, Vietnam dan Natuna yang dijual dengan harga yang sangat ekonomis dan dilabeli sebagai murai batu ekor strip medan. Selama beberapa tahun terakhir (hampir 1 dekade) bisa dibilang murai batu Lampung asli hilang dari pasaran. Kalaupun ada murai muda hutan dari hutan Lampung (kemungkinan dari habitat TN Bukit Barisan Selatan atau habitat hutan Danau Ranau), maka oleh penjualnya selalu di labeli sebagai murai batu medan agar bisa laku dengan harga lebih tinggi. Kenyataan ini sebenarnya bagus bagi kelestarian murai batu hutan Lampung terhindar dari perburuan yang masif seperti jaman kejayaannya ditahun awal tahun 2000-an

Mengenali murai batu Lampung Kotaagung pada zaman sekarang cuma bisa dilakukan oleh pecinta murai batu yang dahulu sekali pernah memeliharanya dalam jumlah yang memadai dimasa kejayaan murai baru Kotaagung masih mudah ditemukan, sehingga punya referensi atas ciri species yang solid. Baik dari sisi fisik, karakter suara dan isian khas hutannya serta gaya berikut tingkah lakunya. 

Haji Arkum Serius Memantau MB Kota Agung


Berdasarkan skill khusus diatas, dalam expedisi DIGDAYA bulan Juni & September 2018 berhasil dikenali beberapa gaco lomba murai batu lampung Kotaagung asli. Keberuntungan yang patut disyukuri ketika bisa didapatkan informasi keberadaan beberapa betina hasil penangkaran galur murni murai batu asal habitat asli habitat Bukit Barisan Selatan (Tambling vs Tiro )
Semoga materi indukan ini bisa menjadi modal dasar untuk breeding Galur Murni Trah Jawara murai Batu Lampung Kotaagung di Padepokan Bala6 Ring Digdaya. Aamiin.
Dan artikel ini tidak akan membahas ciri- ciri fisik & cara mengenali murai batu Lampung Kotaagung.           


Silaturahmi Jalan Terus, Om Pri Tanggamus, Breeder Love Bird




Tuesday 25 September 2018

PIALA RAJA JOGJA 2018


Piala Raja bisa dibilang sebagai puncak perhelatan lomba burung kicau skala nasional. PBI (Pelestari Burung Indonesia) sebagai organisasi berbadan hukum tertua dari penghobi burung kicau adalah penyelenggaranya. Bertepatan dengan moment ulang tahun PBI ke 45 tahun tanggal 20 September 2018. Maka pada Hari Minggu, 23 September 2018 Piala Raja Hamengkubuwono X digelar yang setidaknya di ikuti oleh 6000 peserta.

Menjadi lebih bermakna karena tahun 2018 ini kicau mania Indonesia mendapat cobaan berat dengan hadirnya Peraturan Menteri KLHK no. P20/2018. Komunitas kicau terbelah antara yang menolak mentah-mentah dengan yang meminta revisi akan ketentuan baru ini. Akhirnya ada jalan tengah melalui revisi lewat P92/2018. Dimana beberapa jenis burung yang sudah berhasil ditangkarkan ex-situ secara masif dikeluarkan dari daftar dilindungi. Kicau mania seolah disadarkan pada satu paradigma bahwa Konservasi musti segera menjadi langkah nyata yang menjadi nyawa hobi kicau ini.

Berikut ini adalah sebuah tulisan terkait Piala Raja 2018 yang ditulis oleh seorang pendiri (Founder) Kicaumania.or yaitu om Bambang Arkan Rusdy Baihaqi. Mari Kita simak bersama :

Perjalanan yang panjang silaturahmi ke Yogyakarta.

Piala Raja 2018 yang sangat prestisius sudah usai.... Ini adalah penyelenggaraan lomba paling ramai dan paling menarik untuk semua kicaumania maupun aktifis konservasi.  Ada moment menunggu statement  yang akan menentukan arah lomba burung yang lebih berpihak kepada konservasi. Minimal dukungan bahwa kicaumania mendukung konservasi.

Hasilnya happy ending. Dalam sambutan dari semua stakeholder Piala Raja berorasi menekankan pentingnya konservasi pelestarian alam dalam hal ini perburungan.
Ada penghargaan aktifis konservasi perburungan. Begitu pula peternak-peternak yang turut menyumbang burung secara simbolis untuk dilepas ke alam. Ini momentum istimewa. Ini tentang bagaimana nasib konservasi ke depan. Tentang pemberdayaan masyarakat yang harusnya semakin baik. Tentang kemudahan, kesejahteraan peternak yang akan menjadi tulang punggung konservasi dimasa datang.


Terima kasih Om Reedy Indra Lesmana yang menfasilitasi diskusi-diskusi untuk menajamkan konsep-konsep  konservasi organisasi kita. Beruntunglah kita bertemu dengan orang-orang yang kompeten dalam urusan ini. Memang ada perbedaan konsep konservasi organisasi perburungan. Tapi semua sepakat, bahwa memang ada masalah yang berkaitan konservasi ini dan semua sangat peduli. Ada tanggung jawab besar yang diemban kicaumania untuk kelestarian alam. Dan kita pikir tidak ada satupun organisasi kicaumania   sampai pada tingkat diskusi kecil bird club ataupun single fighter yang tidak peduli dengan konservasi. Rasanya hati bergetar mendengar mars PBI yang liriknya sangat bermakna bagi pelestarian alam.

Terima kasih PBI, BnR, Ronggolawe, Oriq Jaya, Rajawali Indonesia,  NZR, Indojaya, Radja, seluruh Bird Club, Single Fighter dan seluruh stakeholder kicaumania tentang kepedulian tentang konservasi walau caranya berbeda-beda. Pada suatu titik segera kami yakin bahwa kita akan mudah untuk duduk bersama untuk membangun lomba burung yang berbasis konservasi yang bisa memakmurkan seluruh kicaumania.

Menjalin Kawan Menjaga Alam

Terima kasih atas silaturahmi yang Indah Om Yogi Prayogi Aradea Surya Putra Abbas Coco Benz Wira Dian Toto Adit Aza Karni Bethek Kediri Mario Andretty Yogi LV Cristiawan Martinez Ruddy D'Oasis BF Anggita Sapta Syaknan Samuel Adi Nugroho Damar Aji Pramudita Taufik Mohammad Amar Pandawa Giri Prakosa Eko Budi Prasetyo Wisnu Widyanto Lcbf Wisnu Muhammad Daya Goes Km Duto Sri Cahyono Ari Suprawadi Ari Saptoyuono Adi Balos Heru Cintarto Heroe Poerwanto Iswahyu Digdaya Sulistio Raharjo Dwi Bayu Pangeran Ali Nursojo Mbah Gimbal Purworejo Satrio Mbah Moel Koest Ridho Andretty BF Nanu KM Andi Hermawan Virgo Andi Kurniawan Sastrowardoyo Chandra Masno Art Andri Sanjaya Bendel Arda Pandawa Ivan Pariss Ghifarry's Tony Tony Utomo Akdiatmojo Catur BF Purwo Banyuwangi Caturhuda



Tuesday 4 September 2018

MURAI BATU, JALAK SUREN & CUCAK RAWA DICABUT DARI LIST DILINDUNGI

Pada pertemuan yang diprakarsai oleh kementrian KLHK yang diwakili oleh ibu Indra Exploitasia sebagai Direktur Konservasi & Keanekaragaman Hayati disampaikan Surat No.S.904/Menlhk-Sekjen/Kum.1/8/2018 Perihal

Thursday 30 August 2018

MURAI BATU - KITTACINCLA MALABARICUS

Terkait Peraturan Menteri KLHK no 20, Ada pertanyaan dari rekan Kicau mania sekaligus breeder Murai Batu yaitu om Dwinanto Suswandanu terkait penamaan Kittacincla Malabaricus dan latar belakang rekomendasi LIPI kepada Menteri KLHK terkait list jenis burung yang dilindungi dimana Murai Batu termasuk didalamnya

Berikut jawaban dari pihak terkait dalam Hal ini LIPI :

Dengan hormat,

Menanggapi Permohonan Informasi Publik yang disampaikan Saudara sebelumnya berkenaan dengan status nama Murai Batu yang tercantum dalam Permen LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/ 2018, kami sampaikan penjelasan sebagai berikut:

1.      Kittacincla malabarica yang digunakan dalam peraturan tersebut merupakan nama yang didasarkan pada hasil kajian taksonomi terbaru dari burung Murai Batu atau Kucica Hutan. Nama ilmiah sebelumnya, yaitu Copsychus malabaricus menjadi sinonim dari Kittacincla malabarica sehingga nama yang valid digunakan adalah Kittacincla malabarica.

2.      Kittacincla malabarica, yang memiliki sebaran geografis di Indonesia meliputi Sumatera, Jawa dan Kalimantan. masuk dalam daftar jenis-jenis yang dilindungi undang-undang berdasarkan informasi bahwa adanya eksploitasi yang tinggi di habitat alaminya, sehingga populasi-populasi di Sumatera dan Kalimantan sangat menurun, sedangkan populasinya di Pulau Jawa diduga saat ini sudah punah. Menurut catatan Pusat Penelitian Biologi-LIPI jenis ini terakhir dijumpai dihabitat alaminya di salah satu pulau dekat Pulau Jawa pada tahun 2007.

3.      Dengan masuknya jenis ini ke dalam daftar jenis-jenis yang dilindungi undang-undang, pengambilan burung dari habitat alaminya menjadi terlarang. Oleh karena itu kami sangat mendukung usaha penangkaran yang telah ada, saat ini sehingga kebutuhan pasar akan disediakan sepenuhnya dari usaha penangkaran.

4.      Dalam kondisi dimana penangkar membutuhkan indukan dari alam untuk jenis-jenis yang dilindungi undang-undang, maka pemanfaatannya mengikuti peraturan yang ada.

5.      Sehubungan dengan status IUCN Kittacincla malabarica di dalam website www.burung.org yang mengkategorikan jenis ini sebagai tidak terancam punah (Least concern/ LC), kami menyampaikan bahwa status tersebut adalah status global di mana populasi di luar Indonesia (seperti di India sampai Semenanjung Malaysia) masih cukup besar. Pertimbangan utama dalam penentuan status satwa yang dilindungi undang-undang di Indonesia adalah berdasarkan kondisi populasi jenis tersebut di Indonesia.

Demikian kami sampaikan dan kami mengharapkan dukungan dari Saudara dalam melaksanakan program konservasi burung Murai Batu/Kucica Hutan ini.

Hormat kami

PPID Pusat Penelitian Biologi LIPI

Sunday 29 July 2018

MURAI BATU/KUCICA HUTAN TERMASUK BURUNG YANG DILINDUNGI

Pasal 21 ayat (2) UU 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

“Setiap orang dilarang untuk

a.    menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup;

b.    menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati;

c.    mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;

d.    memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian satwa tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;

e.    mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan/atau sarang satwa yang dilindungi.”

Sanksi pidana bagi orang yang sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) adalah pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) (Pasal 40 ayat [2] UU 5/1990).

Diliat dari pasal diatas, hanya Love Birds, Kenari, Anis Kembang & Anis merah Cucak Jenggot yang masih diijinkan sebagai gaco lomba kicau. Tambahan lagi adalah burung-burung impor

Implementasinya bagaimana?
Jadi Murai Batu masuk dalam kategori satwa yang dilindungiadalah Murai batu, dengan di berlakukannya Peraturan Menteri maka semua burung ternak dan koleksi milik masyarakat yg belum mempunyai Legalitas dari BKSDA semua harus diserahkan dulu kepada negara.
Selanjutnya burung tersebut diserahkan kembali kepada masyarakat dengan kategori F-0, dengan ketentuan khusus untuk tidak boleh diperjual belikan dan jika ada yg sakit atau mati harus membuat laporan kepada BKSDA, selanjutnya yang boleh di perjual-belikan adalah hasil ternak keturunan yang ke dua atau F-2 yang sudah di daftarkan sebagai aspek legalitas dan diberi identifikasi dengan ring dari BKSDA.
Setiap akan dilakukan transaksi jual beli hasil ternakan harus melakukan pelaporan kepada dinas terkait ; BKSDA  dan Karantina Hewan untuk di berikan surat jalan dan legalitas serta surat bukti burung sehat tidak sakit setelah dilakukan pemeriksaan.

Peraturan nomor :   

P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 adalah kelanjutan dari konsensus dunia yang tercantum di 

https://www.birdlife.org dan juga http://www.iucnredlist.org

Sangat menggunjang jagad penghoby burung kicau baik yang rumahan maupun penggiat lomba kicau. Karena burung seperti Murai Batu dan Jalak Suren yang sudah ditangkaran ex-situ secara masal dimasukkan kedalam kategori di lindungi. Ini mengundang protes keras dari para peternak yang selama ini sudah bersusah payah merintis konservasi jenis burung ini. Secara ekonomi, jika Permen LKH 20 ini langsung efektif diterapkan maka kakkkaknk k

Sudah Ada komitmen tentang adanya ketentuan peralihan selama Masa transisi atas  Peraturan Menteri LHK No.20 diatas.

SIARAN PERS »6  AUG 2018

Kini 919 Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar di Indonesia Dilindungi Undang-Undang

Nomor : SP. 427/HUMAS/PP/HMS.3/08/2018

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 6 Agustus 2018. 

Sebanyak 1.771 jenis burung di dunia diketahui berada di Indonesia, bahkan 562 jenis diantaranya berstatus dilindungi. Status ini ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018, tentang Jenis Tumbuhan Satwa yang Dilindungi, yang terbit pada tanggal 29 Juni 2018.

Selain jenis burung, dalam peraturan ini juga tercantum jenis lain yang dilindungi, yaitu 137 jenis mamalia, 37 jenis reptil, 26 jenis insekta, 20 jenis ikan, 127 jenis tumbuhan, sembilan jenis dari Krustasea, Muluska dan Xiphosura, serta satu jenis amphibi, sehingga total 919 jenis. 

"Terdapat penambahan daftar jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi dalam P.20/2018, yaitu sebanyak 241 jenis atau 26% dari daftar yang tercantum dalam lampiran Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 (PP.7/1999), tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa", jelas Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Wiratno.

Penetapan jenis-jenis dilindungi ini, disampaikan Wiratno, untuk mencegah tumbuhan dan satwa dari kepunahan, akibat kerusakan habitat dan perdagangan (termasuk perburuan) yang tidak terkendali.

"Tanpa tindakan perlindungan, jenis-jenis terancam punah akan punah dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kepunahan ini harus dihindarkan, karena seluruh species di dalam ekosistemnya mempunyai peran sangat sentral", lanjutnya.

Meskipun demikian, Wiratno menekankan, 

upaya konservasi di habitat (insitu) merupakan jalan terbaik, yaitu melalui perlindungan populasi di habitat alam, dan perbaikan habitat, yang didukung sosialisasi, dan penegakan hukum.

"Namun apabila tindakan konservasi insitu tersebut tidak berhasil, maka dilakukan tindakan konservasi eksitu, yaitu dengan melakukan penangkaran yang hasilnya 10% dikembalikan ke alam (restocking)", Wiratno menambahkan alasan terbitnya P. 20/2018 ini.

Selain itu, perubahan jenis tumbuhan dan satwa dilindungi menjadi tidak dilindungi ataupun sebaliknya, merupakan mandat PP. 7/1999 pasal 4 ayat (3), setelah Menteri LHK mendapat rekomendasi dari otoritas keilmuan (Scientific Authority) LIPI. 

"Burung berperan sentral dalam keseimbangan ekosistem, sebagai pengendali hama, penyerbukan dan penyebar biji. Sejak tahun 2000 hingga saat ini, terjadi penurunan populasi burung di habitat alamnya sebayak 50%", jelas Wiratno, terkait adanya penambahan jenis-jenis burung yang umum ditemukan, seperti Muray Batu, Pleci, dan Cicak Rawa.

Wiratno juga mengakui, pasca terbitnya P.20/2018, Pemerintah mendapat respon yang dinamis dari seluruh elemen masyarakat, khususnya dari komunitas pecinta burung berkicau. Respon ini disadarinya sebagai bentuk kecintaan terhadap burung.

"Tidak ada larangan melakukan pemeliharaan burung berkicau, hanya perlu kesadaran bahwa, pemeliharaan juga harus menjamin keberadaan burung berkicau di alam. Untuk itu kami mengajak semua pihak, untuk melestarikan spesies burung melalui konservasi insitu, yang didukung pengembangan konservasi eksitu", lanjut Wiratno.

Ketentuan peralihan juga akan diterbitkan lebih lanjut, sebagai pengaturan masa transisi yang meliputi pendataan kepemilikan, penandaan, dan proses izin penangkaran dan atau izin Lembaga konservasi. Terkait hal ini, Wiratno menyampaikan, KLHK akan segera merevisi P.20/2018 dengan menambahkan pasal Ketentuan Peralihan. 

Dalam ketentuan peralihan akan diatur bahwa setiap orang yang mempunyai, menyimpan, memelihara, dan memperdagangkan jenis-jenis TSL, yang sebelumnya tidak termasuk dalam lampiran jenis-jenis yang dilindungi, maka terhadap jenis maupun spesimen tersebut, dianggap tidak termasuk jenis yang dilindungi. Adapun untuk masa transisi akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Dirjen KSDAE.

Wiratno juga berharap, ke depannya agar semua burung berkicau yang dilombakan, dapat bersumber dari hasil penangkaran yang teregister, bercincin dan bersertifikat. 

"Kami minta masyarakat dapat melaporkan kepemilikan jenis burung, guna proses pendataan dan penandaan oleh Balai Besar / Balai KSDA setempat", pungkas Wiratno. Masyarakat dapat menghubungi Call Center Direktorat KKH Gedung Manggala Wanabhakti Blok VII Lantai 7 Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta (Nomor HP 081315003113).

Berdasarkan PP. 7/1999, kriteria penetapan suatu jenis menjadi dilindungi memiliki kriteria antara lain, mempunyai populasi yang kecil, adanya penurunan yang tajam pada jumlah individu di alam, dan memiliki daerah penyebaran yang terbatas (endemik). Tujuan PP. 7/1999 itu sendiri adalah untuk : 1) Menghindarkan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya kepunahan; 2) Menjaga kemurnian genetik dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa; dan 3) Memelihara keseimbangan dan kemantapan ekosistem yang ada.

Sebagaimana diketahui, saat ini mekanisme pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar, telah diatur dalam PP Nomor. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Dengan demikian, terdapat mekanisme bagi publik untuk memanfaatkan jenis tumbuhan dan satwa liar termasuk penangkaran dan pemeliharaan untuk kesenangan. (*).


Penanggung jawab berita: 

Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 

Djati Witjaksono Hadi – 081977933330


Informasi lebih lanjut :

1) Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen KSDAE.

Drh.Indra Exploitasia - 08111702551

2) Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jenis, Direktorat KKH, Ditjen KSDAE

Nunu Anugrah - 081282747606

Moga2 makin semangat dan fokus

Monday 23 July 2018

SIMPAN ANAKAN MURAI BATU TERNAKAN SENDIRI

Indukan pejantan di PB6 tidak banyak sekitar 30 ekor saja dengan stok betina murai batu hampir 60 ekor. Yang masuk kandang tangkaran sekitar 12-18 pasangan monogami saja agar perawat bisa lebih leluasa mengamati dinamika perikehidupan indukan di kandang. Murai batu Jantan yang lain dalam perawatan mabung atau sedang meniti karir di arena lomba.
Dengan stok betina 2x jumlah jantan, memang terasa sebagai bentuk kemewahan yang kami syukuri.  Kalau sekedar mencari pasangan dengan kualitas yang setara soal bibit, bobot & bebetnya itu sangat mudah sekali. Bahkan dengan metode si Pejantan dapat memilih betinanya sendiri, berlimpah sih.

Tapi, karena blueprint penangkaran PB6 adalah galur murni, maka kadang pilihannya menjadi sangat sempit bahkan kadang tertutup rapat. Misalnya ada jantan habitat Pasaman tapi betinanya mabung. Ada betina habitat Tangse, tapi jantannya mati. Itulah yang menyebabkan harus dilakukan kompromi dengan menyilangkan jantan betina yang berbeda habitatnya.


Dari pengalaman yang sudah kami dapatkan, hasil silangan antar habitat ini ternyata juga Punya kualitas yang mumpuni dan menarik untuk pembeli MB Trotolan ring digdaya yang tidak terlalu peduli dengan kemurnian darah trotolan, pokoke trah jawara... Yang penting Lihat.... suka... bayar! . Untuk yang Galur Murni, mb jantan trotolan sisa yang tidak dipilih oleh pembeli, sengaja satu ekor kami niatkan disimpan sendiri untuk kontrol kualitas sekaligus regenerasi indukan. Sedangkan trotolan dari pasangan indukan habitat silang biasanya ludes terjual tanpa sisa. Nah ini masalahnya hehehehe. Kadang kami sebagai breeder sekaligus MB mania ngiler juga pingin juga punya anakannya .
 
Pada kasus anakan Parcel (pasaman) x Megatron Jr (bahorok) Sampai pada titik susah tidur akibat rada menyesal tidak sempat umpetin 1 anakannya yang terlanjur habis di boyong teman-teman pecinta MB Ring hasil ternakan.
"Kan bisa om cetak lagi nanti kalau indukannya dah kelar mabung", celetuk Lintang Putra Menggala yang baurekso PB6. 
"Iya" ... Yarin, dia tidak tahu, bahwa nanti selesai mabung si Parcel bakalan balik ke breeding Galur Murni lagi .
Atau kasus anakan mb bahorok bernama Tumenggung yang salah satu anakan generasi awal disimpan master Sulistio Raharjo dan ternyata saat mulai mabung  lepas trotol malah dikasih beli kepada temannya. Karena beliau terlanjur kesemsem dengan trah Tumenggung ini akhirnya kami niatkan simpan anakan Tumenggung sesi yang terakhir sebelum mabung untuk beliau .... Ganti bulu ternyata malah jadi betina. Nasib ya mbah... xixixi.

Itulah sekelumit kisah breeder. Yang senang jadi tawa, yang susah tetap menjadi cerita.
Jadi jangan takut bahagia ya sayang.

Saturday 7 July 2018

YOUNG GUN - NEW GENERATION


Breeder's Note
YOUNG GUN Jr. New Generation. 1st session.
Papa :
X-Urang Jr, Ring Amiexs Malang ; 25 cm
Mama :
Bazooka Jr, Ring Rejo Sragen ; 17 cm
Pengamatan setelah bisa makan sendiri (1.5 bulan)
Postur :
Sesuai referensi ukuran XXL papa & XL mama.
Trotolan Jantan besar sekelas  Megatron Jr & Reog Jr. Trotolan betina secara kasat mata dan saat di pegang Juga lebih besar dari rata-rata.
Ekor :
Baik jantan & betina Lebih panjang dari trotolan Megatron Jr & Reog Jr. Bahkan yang betina saja lebih panjang dari Reog Jr jantan.
Posisi saat ini masih tebal lapisan lilinnya.
Pola Ekor:
Medan/Sumatra dengan yang betina (Kanan atas) mengikut pada bapak yang putih 3 strip dan yang Jantan (Kiri Bawah) mirip ibunya yang medan.
Katurangan:
Mata besar tajam.
Paruh medium rapat sempurna.
Takik pangkàl paruh menjauhi Mata.
Dada lebar dan bidang.
Kaki kokoh gerakan Lincah & sigap.
To be Continued.

Tuesday 5 June 2018

PURITANISME PENANGKARAN MURAI BATU RING DIGDAYA

Dalam breeding murai batu, "puritanisme" adalah ideologi yang berusaha saya terapkan di Padepokan Balak 6 - singkat saja PB6. Yang dimaksud dengan puritanisme disini adalah pada blueprint penangkaran yang mengusung jargon  Galur Murni Trah Jawara (GMTJ) yang kami usahakan sebisanya.

Dalam operasional hariannya yang dimaksud dengan Galur Murni adalah dengan mengusahakan sebagai prioritas utama untuk menjodohkan murai jantan dengan murai betina yang berasal dari habitat hutan yang sama. Atau setidaknya keturunan dari murai batu dari habitat hutan besar yang sama. Walau kadang tidak 100% solid.

Di Penangkaran MB Ring Digdaya. Boleh saja bernama Padepokan Balak 6, tapi percayalah jenis murai batu yang kami tangkarkan beragam asal habitatnya. Bukan cuma MB Sabang atau MB Lempuyang  yang terkenal dengan pola ekor balak 6 nya atau MB ekor panjang saja. Ada banyak murai batu asal habitat lain di Pulau  Sumatera seperti Bahorok, Sibolga, Padang Sidempuan,  Marike, Tangse, Pasaman, Lunang, Lampung Nias, Mentawai yang kemudian menjadi indukan andalan yang kemudian saling melengkapi seperti Bhineka Tunggal Ika di negara tercinta Indonesia.
Maklum, tiap habitat punya ciri fisik & punya karakter masing-masing. Layaknya suku  bangsa di Negara Kepulauan ini.
Keanegaraman hayati inilah sebenarnya harta terbesar yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh.
Semoga semua dulur pecinta MB oleh TUHAN YME selalu tercerahkan harapannya, dilancarkan pendaringannya, disehatkan badannya, selalu dicintai keluarga dan dihormati oleh sahabat-sahabatnya...... dan tidak lupa kebagian giliran di moncerkan gaconya biar makin semangat ngurusi momongannya. Aamiin

Sunday 3 June 2018

STUDI KASUS 6 : POLA EKOR DOMINAN PADA MURAI BATU


Berikut ini adalah hasil Praktikum pola ekor.

Jantan :
Soldier (Sabang b6) Ring RRBF trah Mr.A

Betina :
Rocky Jr trah ;
Jantan : Rocky (Nias) x Betina Reog Jr (bahorok) ------> B6

Sesi Awal 2 telur netas semua alhamdulillah.
Dengan hasil pengamatan ekor trotol
Trotol Jantan : Pola Medan 4 ekor putih
Trotol betina : Pola ekor B6 Sabang (Kotor).

Kesimpulan :
Makin memperkuat hipotesa Awal bahwa dari segi genetika Pola ekor paling dominan urutannya adalah :
1. WT (White Tail)
2. BT (Black tail)
3. B6
Masih dugaan saja. Perjalanan masih panjang.

Masih Ada pasangan balak yang sedang kami tangkarkan. Kemungkinan hasilnya lebih Murni balaknya. Murai Batu asli Sabang balak 4 bernama F4ntastic dengan murai batu betina balak 6 hasil  silangan pejantan Sabang balak 8 bernama KuDeTa dengan betina balak 4 hasil silangan pejantan black tail dengan betina medan.

Menarik untuk ditunggu pola ekor anakannya nanti. Untuk menambah referensi breeding.

Saturday 26 May 2018

BREEDING SAAT CUACA PANCAROBA - Part 1

Sabar adalah hikmah.
Sabar adalah ikhtiar.
Sabar adalah bersyukur.

MB Tumenggung (MH Bahorok) begitu ditarik masuk ke penangkaran PB6 langsung bisa tune in dan beradaptasi mulus dengan suasana kandang besar.

Dari pengalaman menjodohkan Murai batu selama ini, untuk pejantan murai batu dengan karir bertahun-tahun sebagai gaco lapangan bahkan sampai  ke even lomba kicau tingkat nasional, biasanya punya karakter super fighter. Apalagi seperti Tumenggung ini yang ber- typical head to head - berhadapan langsung dengan lawan saat beradu pukul materi kicauan. Model preman begini biasanya lebih gampang dijodohkan bila diberi betina yang berpengalaman (Janda). Karena bisa dibayangkan ephoria birahi bercampur naluri teritorial yang tinggi saat bertemu lawan jenis pertama kalinya, betina lepas trotol bisa cuma jadi  sedekah Bumi nantinya.

Sesuai perkiraan, tak lama dijodohkan dengan betina senior ring Delta  Kuda Liar Jr (trah bahorok) langsung produk. Lancar beberapa sesi sampai kemudian hasil nya zonk selama 4 sesi berturut- turut (hampir 3 bulan) saat masuk cuaca pancaroba dari musim hujan menuju musim kemarau.

Terapi vitamin, mineral & penjemuran terus kami terapkan untuk pasangan ini dengan target menjaga kesehatan & stamina selama masa peralihan musim yang biasanya membawa penyakit bahkan kematian bagi indukan & trotolan. Penting Waras pokoke.

Alhamdulillah saat ini sudah mulai produksi lagi. Blom kesampaian dapat anak betinanya nih. Tumenggung sangat istimewa soalnya di Volume. Barang sedikit bisa angkat kualitas basic blood Ring Digdaya ke next level.

InsyaAllah

Monday 16 April 2018

JANTAN ATAU BETINA?

Berikut ini saya akan memberikan panduan umum untuk menebak atau menentukan jenis kelamin murai batu dari tanda-tanda fisik di tubuh murai batu.
Untuk Murai batu yang sudah lepas trotol (berubah wujud dari bulu bayi/piyik ke bulu murai sepenuhnya, maka biasanya secara kasat mata bisa dibedakan dari warna bulunya

Murai Batu Jantan biasanya bulunya mengkilat, terang hitamnya disekitar dada dan leher
Murai batu Betina biasanya bulunya cendrung redup/doft hitamnya disekitar dada dan leher.

perhatikan gambar dibawah ini.

  
pada posisi bulu sudah sempurna berganti, untuk membedakan jenis kelamin Murai batu juga akan makin mudah. 
Murai batu betina akan mengeluarkan suara panggilan yang khas berupa nada monotone yang diulang-ulang tanpa irama. Sementara murai batu jantan akan menyanyikan kicauan yang variatif nadanya dan punya tekanan/hentakan yang bisa kita rasakan iramanya. 

Makin bertambah usia, biasanya mendekati umur satu tahun. murai betina kadang sudah mulai bertelur sendiri akibat over protein yang didapatnya dari makanan yang juragannya berikan.

Demikian panduan singkatnya. 

Tuesday 21 November 2017

TANGGA UNTUK MURAI BATU BETINA YANG SEDANG GENDONG TELUR

Ada kalanya kita temui murai batu betina yang selalu mendekam di bawah sangkar ternak. kerjanya tidak jauh dari bak mandi dan batu pijakan yang terendah. dan mulai menyusun sarang di dasar dari serpihan daun yang terserak di dasar sangkar. Menurut pengalaman kami murai batu betina dengan prilaku seperti ini biasanya sedang menggendong telur di dalam perutnya. untuk beberapa kondisi tertentu betina tersebut tidak kuat untuk terbang ke glodak sarang yang disediakan , bahkan untuk ke tangkringan terdekat. Bisa jadi juga terjadi egg binding akibat ketika saatnya bertelur si betina sudah kehabisan tenaga dan daya juang akibat terlalu terkuras tenaganya untuk bolak balik dari glodak sarang ke area pakan dan mandi didasar sarang.

Breeder harus bertindak. Salah satu cara  yang cukup efektif membantu adalah dengan membuatkan semacam tangga yang berupa serial tangkringan dengan jarak yang tidak terlalu jauh tinggi satu sama lainnya sehingga dapat digunakan  sebagai panjatan bagi si betina untuk mencapai glodak sangkarnya.

Semoga bermanfaat.

Friday 3 November 2017

BAHAYA LATENT 2 KICAU MANIA INDONESIA

Berikut adalah status Facebook dari seorang Kicau Mania yang sering ikut lomba kicau. Yap... Lagi lagi om Beleth 13.

#statuskontroversial

Event besar sebenernya yang untung itu siapa sih...?
Apa rakyat jelata yg rela nabung buat beli tiket?
Atau orang kaya yang gayanya penghobi...?

Kalau penafsiranku sih yang di untungkan orang kaya... (terserah kalau penafsiranmu berbeda dengan ku yo ojo nesu ya...)

Kok bisa...?
Lha burungnya dia bisa jaminan juara.
Lomba belum mulai saja, juara sudah di tangan kok..
Hadiah ya ga butuh... Buat apa uang kecil. Ngotorin gigi aja katanya.
Yg di tunggu kan sold-out harga fantastis.
Masuk akal kan kalau sesama bos pasti berani beli mahal dan akan terjadi transaksi fantastis usai event.
Coba, mana ada rakyat jelata yg sold out mahal ?
Ada... tapi langka.

Trus event besar selain bos, siapa lagi yg di untungkan?
Ya pasukan odenglah (Juri)
Kalau soal hadiah si bos gak perlu.
Gak diambil kalaupun burungnya dimenangkan Juri.
Malah di tambahin lagi biar si burung tembus harga fantastis dg bantuan kompor-kompor nyala api biru yang apinya stabil gak kelihatan tapi panasnya tembus sampai dalam pori-pori.

Lha trus rakyat jelata suruh kondangan saja dan dapat kesempatan foto bersama orang-orang kondang di dunia burung itu saja sudah sueneeeeng bangeeet kok...

Kalau gak percaya, tunggu saja...
Bila ada event besar, pasti banyak rakyat jelata yg majang fotonya bersama tokoh-tokoh kondang perburungan.

Makanya, seperti temen luar pulau saya (namanya di sensor, takut kondang orangnya) walau burungnya kerja edan bongkar isian sampai muntah darah ya paling juara harapan saja.

Sekali lagi, ini penafsiranku lho ya....
Ojo nesu kalau beda dg penafsiranmu
Wkwkwkwkwkw.

#HidupLatberan..

Komentar saya atas status ini adalah
SAD but TRUE yang artinya ini sebuah kenyataan yang memprihatinkan.

Kenapa latberan? Karena menurut om Beleth 13, lomba kicau kelas latihan bersama ini sebenarnya indikator yang relatif bersih dari KKN pelomba dengan Juri/EO lomba kicau.
Mungkin karena dikelas latberan ini aspek silaturahminya lebih kental, dimana mayoritas sesama pelomba & pengadil sama-sama berasal dari akar sosial dan lingkungan sekitar yang sama. Tentunya dengan  tiket & hadiah lomba yang lebih merakyat. Biasanya murni  niat dari para pelomba hanya ingin menguji kualitas burungnya dan sejauh mana setingannya jalan .
Sementara pada even lomba yang lebih besar di level regional apalagi nasional tentunya ada tiket & hadiah lomba yang lebih aduhai pula. Sudah mulai terasa nilai ekonominya karena gengsi juga jadi pemicu ambisi sebagaimana yang ditulis oleh om Beleth 13 diatas.

Friday 6 October 2017

BAHAYA LATENT HOBI KICAU INDONESIA - PART 1


Dibawah ini adalah tulisan yang sangat inspiratif dari sohib saya yang beken dengan nama BELETH 13 yang mengibarkan bendera DISTRICT 13 Majalengka.
Apa yang menjadi bahan tulisan adalah berdasarkan pengalamannya berkecimpung dalam hobi kicau mania terutama di Branjangan,  Murai Batu & Love Bird. Secara kebetulan dan pas sekali tulisannya sangat mewakili apa yang kami juga rasakan.

Mari simak tulisan om Beleth 13 berikut ini


#KopiBasahBasahBecekDiSelaHujanGaNiat

PS : dilarang tersinggung ataupun merasa terserang oleh postingan saya ini. mohon di maafkan saja ya om-om master suhu senior. 🙏

Harga sangkar modalnya beda-beda tipis dari pengrajin. Kwalitasnya ya 11-12 lah antara merk 1 dg merk yg lain. Tapi harga di pasaran seperti ombak laut di beda-beda lokasi. Ada yang tenang seperti di pantai utara dan ada yang tinggi seperti di pantai selatan. 

Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang..

Penggemar kicau sudah sangat mewabah di seluruh pelosok negri. Ada yang tiba-tiba kaya karena burungnya laku mahal, ada yang selalu komplan-komplen kena goreng di salah satu event. 

Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...

Merk makin laris karna larisnya event, keutungan makin menggila dan kwalitas makin merosot. 

Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...

Pengrajin-pengrajin lokal yg tak punya merk makin sempit ruang geraknya. Menciptakan hasil karya luar-biasa sudah tak ada gunanya karena gak akan bisa terpakai di lomba bergengsi yang ada di tiap minggunya. Akhirnya ya mengeluh dan makin terlantar anak istrinya. 

Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...

Merk makin menggila dengan ekspansi areanya dan mencetak sendiri juri-juri di bawah benderanya. Persaingan makin runyam, boom sana dan boom sini. Di bentrokin dan di tandingin event akbarnya seperti halnya Indomart dan Alfamart yg selalu nempel kayak perangko berebut pembeli. 

Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...

Para panglima besar pada runtuh dan memecahkan diri mendirikan kerajaan sendiri, melatih prajurit-prajuritnya sendiri, menciptakan event sendiri, dan akhirnya pun menciptakan merk sendiri. 

Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...

Tapi andai saja Merk tetap berdiri murni seperti halnya merk Nike, Adidas, Puma, Reebox, dll yang tetap sendiri tapi mensponsori klub bola pasti akan lebih terorganisir dan melahirkan yang namanya pertunjukan penuh kwalitas.
Misalkan, Event Organizer (EO) kicau berdiri sendiri seperti halnya sebuah Production House (PH) yg di kontrak oleh TV atau menawarkan event ke TV, pasti akan melahirkan sebuah event yang istimewa. Tiap EO akan meramu sebuah KONTES BURUNG dengan sistem yang terkoordinir matang, dengan juri yang memang dahsyat dan kemasan yang menarik. Karena EO perlu sponsor dari salah satu merk untuk menggelar acaranya dan skaligus di pilih oleh kicaumania untuk merapat. EO akan berdiri sendiri, bahkan juri pun ada agen-nya sendiri untuk di rekrut EO di event-nya. Si Merk berada di balik layar untuk mengawasi kwalitas kerja si EO dan kicaumania menjadi penentu hebat dan tidaknya EO masing-masing.

Jangan sampai EO pun akhirnya menciptakan merk untuk memonopoli lomba, karena kwalitasnya tentu gak akan menjadi fokus utama, fokus utama adalah merk nya laris manis dengan banyaknya peraturan WAJIB merk. Akhirnya kesimpulan kwalitas sudah tidak-ada. Yang ada adalah "seng penting laris".

Andai EO berdiri sendiri, Merk mensponsori pasti akan melahirkan kwalitas pertunjukan yg menawan. Pengrajin sangkar pinggiran berkesempatan tetap bisa hidup. Mungkin bila ada sponsor tunggal, barulah ada kebijakan "Pemakai Merk" mendapatkan plus darr si Sponsor, tinggal bagaimana EO meramunya...

Kalau seperti sekarang ini, lama-lama kwalitas akan mati tapi merk-merk akan tambah banyak, dan makin runyam fenomena musuh dalam selimutnya. Sementara dengan Kwalitas juri standar-standar saja, kwalitas event juga akan standar-standar saja.

Semoga suatu saat nanti akan di bentuk EO-EO murni dan juri-juri murni yg berdiri sendiri. Karena kicaumania sekarang sudah tidak menjadi hobi murni, tapi sudah menjadi ladang sandang pangan buat sebagian orang. Dan Merk mau mensponsorinya.

Maka jaya dan tidaknya Merk akan tergantung pada kwalitasnya dan kejelian dalam mensponsori EO yg mana..

Sukses dan tidaknya EO akan tergantung pada kwalitas pengorganisasian eventnya. Jika gak bisa jaga kwalitas event, siap siap modarlah si EO..

Jaya dan tidaknya Juri/Team Juri akan tergantung kwalitas kerja yang bersangkutan di penilaiannya. Nilainya ngawur, tamatlah karirnya sebagai juri..

Kicaumania yang hobi nyogok untuk jadi juara akan tersisih dengan sendirinya dan akan melahirkan kicaumania yg baru yg lebih istimewa kwalitas burung yg dibawanya..
Semoga...... 

Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang....

(Sudah diedit oleh admin untuk redaksional tanpa merubah maksud & tujuan penulisan)

Berikut adalah beberapa tanggapan dari teman-teman kicau mania dari om Beleth 13