Friday, 6 October 2017
BAHAYA LATENT HOBI KICAU INDONESIA - PART 1
Dibawah ini adalah tulisan yang sangat inspiratif dari sohib saya yang beken dengan nama BELETH 13 yang mengibarkan bendera DISTRICT 13 Majalengka.
Apa yang menjadi bahan tulisan adalah berdasarkan pengalamannya berkecimpung dalam hobi kicau mania terutama di Branjangan, Murai Batu & Love Bird. Secara kebetulan dan pas sekali tulisannya sangat mewakili apa yang kami juga rasakan.
Mari simak tulisan om Beleth 13 berikut ini
#KopiBasahBasahBecekDiSelaHujanGaNiat
PS : dilarang tersinggung ataupun merasa terserang oleh postingan saya ini. mohon di maafkan saja ya om-om master suhu senior. 🙏
Harga sangkar modalnya beda-beda tipis dari pengrajin. Kwalitasnya ya 11-12 lah antara merk 1 dg merk yg lain. Tapi harga di pasaran seperti ombak laut di beda-beda lokasi. Ada yang tenang seperti di pantai utara dan ada yang tinggi seperti di pantai selatan.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang..
Penggemar kicau sudah sangat mewabah di seluruh pelosok negri. Ada yang tiba-tiba kaya karena burungnya laku mahal, ada yang selalu komplan-komplen kena goreng di salah satu event.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...
Merk makin laris karna larisnya event, keutungan makin menggila dan kwalitas makin merosot.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...
Pengrajin-pengrajin lokal yg tak punya merk makin sempit ruang geraknya. Menciptakan hasil karya luar-biasa sudah tak ada gunanya karena gak akan bisa terpakai di lomba bergengsi yang ada di tiap minggunya. Akhirnya ya mengeluh dan makin terlantar anak istrinya.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...
Merk makin menggila dengan ekspansi areanya dan mencetak sendiri juri-juri di bawah benderanya. Persaingan makin runyam, boom sana dan boom sini. Di bentrokin dan di tandingin event akbarnya seperti halnya Indomart dan Alfamart yg selalu nempel kayak perangko berebut pembeli.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...
Para panglima besar pada runtuh dan memecahkan diri mendirikan kerajaan sendiri, melatih prajurit-prajuritnya sendiri, menciptakan event sendiri, dan akhirnya pun menciptakan merk sendiri.
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang...
Tapi andai saja Merk tetap berdiri murni seperti halnya merk Nike, Adidas, Puma, Reebox, dll yang tetap sendiri tapi mensponsori klub bola pasti akan lebih terorganisir dan melahirkan yang namanya pertunjukan penuh kwalitas.
Misalkan, Event Organizer (EO) kicau berdiri sendiri seperti halnya sebuah Production House (PH) yg di kontrak oleh TV atau menawarkan event ke TV, pasti akan melahirkan sebuah event yang istimewa. Tiap EO akan meramu sebuah KONTES BURUNG dengan sistem yang terkoordinir matang, dengan juri yang memang dahsyat dan kemasan yang menarik. Karena EO perlu sponsor dari salah satu merk untuk menggelar acaranya dan skaligus di pilih oleh kicaumania untuk merapat. EO akan berdiri sendiri, bahkan juri pun ada agen-nya sendiri untuk di rekrut EO di event-nya. Si Merk berada di balik layar untuk mengawasi kwalitas kerja si EO dan kicaumania menjadi penentu hebat dan tidaknya EO masing-masing.
Jangan sampai EO pun akhirnya menciptakan merk untuk memonopoli lomba, karena kwalitasnya tentu gak akan menjadi fokus utama, fokus utama adalah merk nya laris manis dengan banyaknya peraturan WAJIB merk. Akhirnya kesimpulan kwalitas sudah tidak-ada. Yang ada adalah "seng penting laris".
Andai EO berdiri sendiri, Merk mensponsori pasti akan melahirkan kwalitas pertunjukan yg menawan. Pengrajin sangkar pinggiran berkesempatan tetap bisa hidup. Mungkin bila ada sponsor tunggal, barulah ada kebijakan "Pemakai Merk" mendapatkan plus darr si Sponsor, tinggal bagaimana EO meramunya...
Kalau seperti sekarang ini, lama-lama kwalitas akan mati tapi merk-merk akan tambah banyak, dan makin runyam fenomena musuh dalam selimutnya. Sementara dengan Kwalitas juri standar-standar saja, kwalitas event juga akan standar-standar saja.
Semoga suatu saat nanti akan di bentuk EO-EO murni dan juri-juri murni yg berdiri sendiri. Karena kicaumania sekarang sudah tidak menjadi hobi murni, tapi sudah menjadi ladang sandang pangan buat sebagian orang. Dan Merk mau mensponsorinya.
Maka jaya dan tidaknya Merk akan tergantung pada kwalitasnya dan kejelian dalam mensponsori EO yg mana..
Sukses dan tidaknya EO akan tergantung pada kwalitas pengorganisasian eventnya. Jika gak bisa jaga kwalitas event, siap siap modarlah si EO..
Jaya dan tidaknya Juri/Team Juri akan tergantung kwalitas kerja yang bersangkutan di penilaiannya. Nilainya ngawur, tamatlah karirnya sebagai juri..
Kicaumania yang hobi nyogok untuk jadi juara akan tersisih dengan sendirinya dan akan melahirkan kicaumania yg baru yg lebih istimewa kwalitas burung yg dibawanya..
Semoga......
Gak ada masalah dan gak ada yang nglarang....
(Sudah diedit oleh admin untuk redaksional tanpa merubah maksud & tujuan penulisan)
Berikut adalah beberapa tanggapan dari teman-teman kicau mania dari om Beleth 13
Thursday, 5 October 2017
STUDI KASUS 5 : DIGDAYA BLACK TAIL BREEDING
Man In Black
#rockydigdaya
#muraibatunias
#ringdigdaya
#ringkombat
#padepokanbala6
#jakartatimur
#beautifulindonesia
Breeding Murai ekor hitam itu banyak tantangannya.
Selalu dikonotasikan dengan breeding recehan, kenapa? Karena memang harga indukannya dihargai pelomba lebih rendah dibanding Murai batu "medan". Walau Punya prestasi yang setara bahkan lebih.
Dibanding Murai Batu mancanegara yang dilabeli "strip medan" saja kalah harga bahannya.
Padahal bila Kicau Mania Nusantara mau jujur, Murai Batu ekor hitam atau yang sebutan kerennya Murai Batu Black Tail (MBBT), punya banyak sekali kelebihan yang spesifik yaitu:
1. Pintar menyerap suara burung isian
2. Karakter suara tajam.
3. Bandel, cepat beradaptasi dengan suasana baru.
4. Fighter sekali, gaya main ngotot & provokatif.
5. Settingan Lomba yang sederhana.
6. Asli kepulauan Nusantara untuk yang non gembung.
PB6, sejak dari awal berdirinya sudah mengkoleksi jantan jawara lomba MBBT asli asal hutan yang kemudian kami usahakan untuk ditangkaran galur murni dengan betina MBBT asli hutan juga yang di seleksi ketat dari lebih dari 50 kandidat. Tapi ternyata memang tak semudah sekedar niat baik saja. Entah seperti pria WNI yang suka Cewek yang putih kinclong, Kebanyakan jantan MBBT di PB6 lebih suka dijodohkan dengan betina MBWT. Ngezelin banget.
Alhasil sampai tahun 2017, untuk jalur hitam, kami cuma punya sekitar 10 betina galur murni MBBT ring digdaya yang kesemuanya adalah berasal dari MBBT Nias bernama PROVOKATOR. Selebihnya kami mengkoleksi betina silangan jantan MBBT vs betina MB Bahorok trah REOG.
Secara kasat mata betina- betina ini sudah melampaui katuranggan dari ibunya. Bahkan untuk volume bisa dibilang 2 level diatas. Lumayan bisa dijadikan basic blood galur murni hitam untuk tahap selanjutnya
Untuk jantan, terus kami jaga asa pada blue print breeding ring digdaya : postur besar, suara cetar, sorot mata gahar, karakter sangar.
Baik jalur Murni maupun silangan, hasil anakan jantan MBBT cukup memuaskan. Sebagian sudah eksis dengan prestasi digantangan Kelas latber dan latpres. Untuk kualitas anakan betinanya, evaluasi bisa dilakukan dari pantauan F2 nya. Sementara cukup menjanjikan dilihat dari katurangganya.
Kedepan dengan modal stok betina F1 Provokator yang akan dicoba upgrading Galur Murni Trah Jawara MBBT lewat Pejantan ROCKY & CEMANI. Khusus ROCKY dengan ekor yang mendekati 20cm sasarannya adalah F2 ekor hitam postur besar dengan ekor agak panjang mendekati 20cm.
Nantinya untuk F3 semoga segera bisa bergabung ke PB6 dalam squad Pejantan Ring Digdaya MBBT asli hutan berprestasi kriteria khusus dengan ekor 20cm-24cm.
Alhamdulillah sudah ada pandangannya.
Idaman hati bila bisa hasilkan....
Murai batu ekor hitam bodi traktor, gacor dar der dor, durasi anti kendor, gaya main aktif ngeply ekor sampai tekor.
Aamiin ya Robbana.
Subscribe to:
Posts (Atom)