Monday, 10 November 2014

BUYBACK TREND

Memang sudah masuk masanya, saat ini makin banyak murai batu hasil tangkaran yang menjadi kampiun di ajang lomba kicau lokal bahkan regional sampai nasional. Wajar, karena seiring dengan seretnya supply burung bahan terutama untuk jenis murai batu Sumatera yang makin langka maka Kicau Mania mulai berpaling ke murai batu ring hasil tangkaran. Player/pemain mapan seperti om Yudi Voltus bahkan sudah sejak lama hanya menggunakan mb ring sebagai gaco andalannya. MB Pelor Mas sang juara Piala Raja 2014 besutan team  H.Fitri BKS diketahui sebagai  mb ring juga. Belum lagi kiprah MB Hercules milik om Yadi Suzuki yang ternyata merupakan mb ring ternakan penangkaran beliau sendiri.


Bagai gayung bersambut trend ini tampaknya seiring dengan makin meningkatnya suhu persaingan di arena lomba kicau. Kicau Mania akar rumput dimanjakan dengan banyaknya event organizer yang tumbuh subur dan masing-masingnya rutin menggelar lomba kicau di setiap daerah di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan mulai merambah ke Sulawesi dan Nusa Tenggara. Dulu mungkin kita hanya mengenal E/O yang menggunakan pakem PBI dan Independen saja. Saat ini afiliasi dan organisasi penyelenggara makin beragam; ada BnR, ada EBOD, ada Kicau Mania.org dan beberapa group Facebooker yang memotori kegiatan yang indah ini. Tentunya kesempatan untuk tampil dan eksis sebagai juara juga semakin terbuka lebar. Level persaingan yang muncul juga makin tersegmentasi dan berjenjang. Ada kelas lokalan seperti  Latber rutin & Latpres terjadwal, Even regional, Even Nasional insidental  dan Even Nasional Tahunan. Intinya mau cetak mb jawara  bisa lebih cepat tidak sesusah dimasa lalu. Artinya dunia kicau mania makin marak dan makin banyak orang yang bisa bahagia dari hobbynya. Fakta yang positif ini berkorelasi dengan terus meroketnya demand akan bahan mb kualitas lomba. Saya teringat diskusi saya dengan om Syamsul Saputro pemilik SKL BF. Beliau mengatakan bahwa supply burung bahan ke pasaran tidak boleh hilang karena animo Kicau Mania yang demikian besar menuntut supply yang tak berkesudahan. Sebanyak apapun produksi trotolan dari breeder tidak akan mampu mengejar demand ini karena supply murai batu alami hutan Sumatera makin hari akan makin menipis.

Sejak duhulu breeder mengejar mb jantan jawara lapangan sebagai dasar membangun kualitas trotolan produksinya. Tapi saat ini saya melihat ada beberapa breeder senior yang sudah belasan tahun menangkarkan murai batu mulai lagi masuk ke arena untuk berburu alumni penangkarannya sendiri. Seperti ARCO BF yang mulai mengkoleksi beberapa anakan Raja Rimba, Matador dan Goldenboy. MR.DELTA BF misalnya juga mulai mengumpulkan anakan dari Rusia, Arjuna, Bima dan Songgolangit. Mereka memonitor anakan jantan ring mereka yang sudah malang melintang di arena lomba lokal dan regional untuk dibeli kembali (buyback). Ini dikarenakan indukan awal yang mayoritas merupakan indukan jawara asli hutan sudah mulai menurun produktifitasnya. Regenerasi dan ekspansi indukan sudah menjadi keharusan untuk mengejar indenan dari konsumennya. Pertimbangannya sangat masuk akal, ini karena mereka sudah sangat mengenal silsilah berikut karakter dari masing-masing ternakannya. Hal ini yang akan memudahkan mereka untuk percaya diri melakukan padu padan dengan betina trah simpanan mereka. Silsilah dan trah ini menjadi penting karena ada standar kualitas yang yang harus masuk kedalam kriteria mereka dan ada reputasi breeder yang harus mereka jaga. Disisi lain ada juga breeder senior seperti REJO BF yang menyimpan anakan Lodra, Monalisa, Kenthus, Salju, Andromeda, Poseidon dll untuk di jadikan indukan masa depan. Sementara itu saya amati dari indukan jebol kandang yang dilepas SKL BF, banyak yang sudah merupakan pasangan jantan dan betina hasil penangkaran sendiri 100%. 
Stock Simpanan Pejantan Ring Rejo berumur 6 bulan sampai 2 tahunan

Visi yang jauh kedepan ini juga diikuti oleh beberapa breeder junior dengan mengumpulkan indukan yang di beli sejak trotolan (jantan dan betina) jebolan breeder yang sudah lebih dulu mapan. Menarik sekali karena dikandang penangkaran merekalah terjadi silaturahmi genetika mb jawara antar blok timur, blok tengah dan blok barat lewat padu padan mb ring jantan dan mb ring betina asal breeder yang berbeda. Wajib ditunggu dan diamati kiprah anakannya diarena lomba. Patut juga disyukuri bahwa dengan makin mahalnya mb jawara kelas regional dan kelas nasional beberapa player murni mulai terkena virus breeding. Visinya juga sangat jauh kedepan, mas Khadavi dengan KDV STAR misalnya rela mencemplungkan koleksi mb jawaranya seperti Naruto, Zorro, Mistery, Sakuraba, Superboy , King dan HBD 27 yang rata-rata di take over dengan bandrol alaihim untuk ditangkarkan. Ajibnya tidak cuma satu tapi banyak, dan beberapa keturunannya terpantau sudah mulai jalan dan berprestasi dilapangan. Begitu juga Mr.Harjo yang mempunyai reputasi teruji sebagai pencetak banyak mb berkualitas kaliber nasional tidak segan segan untuk merelakan beberapa gaco andalannya seperti Megatron, Bhayangkara, Singa Edan, Jodi, Al Baqi, Madina, Sangkakala, Jalatunda, Jet Lee, Mahameru, Bromocorah  dan beberapa nama lain untuk dimasukkan kedalam program penangkaran agar bisa menurunkan genetika jawaranya. Tampaknya para player kawakan ini sadar apabila seekor mb jawara sampai mati tanpa keturunan maka yang kehilangan adalah seluruh jagad kicau mania penikmat burung berkualitas, bukan hanya pemiliknya saja. Jadi menurut saya dengan hadirnya orang-orang berfikiran maju ini maka masa depan lomba kicau di Indonesia tetap marak dan akan makin cerah dan makin berwawasan lingkungan. Kami dari DIGDAYA BIRD KEEPING juga sudah mulai mengumpulkan anakan RING DIGDAYA yang sudah moncer dilapangan untuk kemudian di tangkarkan di Padepokan Bala6 Jakarta.

Mr.Harjo dan Team KOMBAT bersama MB Malaikat Subuh

Saturday, 8 November 2014

STUDI KASUS 3 : POLIANDRI RISET GENETIKA BUNYI


Punya penangkaran MB sebenarnya lumayan banyak menuntaskan obsesi yang terpendam. Salah satunya keinginan untuk riset-riset sederhana. Kali ini yang menjadi objek yang menarik adalah mengenai mitos bahwa volume diturunkan secara genetis dari indukan betina.

 


Sesi Riset awal adalah terhadap Pejantan Nakula dengan level volume rata-rata dengan May Lady betina hasil tangkaran MR.Delta dengan volume tembakan terbaik di tempat kami (Studi Kasus 2). Dari pasangan ini dihasilkan beberapa anakan yang menunjukkan karakteristik volume yang juga kencang mewarisi sang bunda bahkan sudah terlihat sejak masa trotolnya. Salah Satunya Digdaya NKL 05 dengan nama lapangan Sendhekolo yang sudah mulai banyak menuai piagam lomba di usia lepas mabung pertamanya.Fakta ini belum bisa di jadikan referensi karena belum ada pembanding sebagai fungsi kontrol hasil. Si betina keburu mati sakit saat di jodohkan dengan Voldie, pejantan Nias dengan volume terbaik di tangkaran kami. 
Masih penasaran kebetulan saya punya 2 Jantan ekor panjang dengan karakter volume yang berbeda. Berusia sepadan sekitar 4-5 tahun dan sama-sama hasil tangkaran dan sama-sama berbody jumbo.
Young Gun (Ring Amiexs) punya volume super kencang dengan karakter ngebas sementara  Gurkha (F1 Sasongko) punya volume lebih tipis dengan karakter nyelekit. Keduanya bergantian di Padepokan Bala6 dikawinkan dengan 1 betina yang juga hasil tangkaran yang secara katurangga sangat ideal kesukaan saya yaitu



Ferlina (F2 Sasongko). Ferlina tidak Gacor tapi bongsor dengan level volume diatas rata-rata mendekati May Lady.Tidak banyak anakan yang dihasilkan. Setiap Pejantan diwakili oleh 1 anakannya saja yang jantan yang sengaja tidak kami jual untuk bahan riset. Dari pantauan yang kami lakukan sejak trotol terhadap Young Gun jr dan Gurkha jr volume mereka sama kencangnya dan terus konsisten sampai kondisi lepas trotolnya. Sampai sini apakah mitos itu sudah terbukti? Sementara mungkin.

Menarik juga bila saya perhatikan Gurkha Jr punya keunggulan daripada Young Gun Jr. Ini karena volume kencang dari ibunya berpadu dengan karakter nyelekit menekan dari bapaknya. Apakah Karakter suara ini secara genetis diturunkan dari indukan jantan? Belum bisa dijawab sekarang, harus dibuktikan dengan riset selanjutnya. Fakta lain yang juga perlu ditelusuri lebih dalam adalah apakah kecerdasan diturunkan dari genetika jantan? Menjadi menarik karena Young Gun Jr mewarisi kecerdasan ayahnya sementara seperti ayahnya Gurkha , DenPram (Gurkha Jr) varian isiannya tidak selengkap saudara tirinya, walaupun dibawakan dengan sangat faseh dan bening sekali isian LB, Cililin dan kapas tembaknya.



Selanjutnya sebagai kontra pembuktian kami akan mencoba riset dengan beberapa indukan Jantan yang kencang volumenya dipasangkan dengan betina dengan volume tipis. Baru-baru ini ada masukan dari teman breeder yang mengungkapkan bahwa beliau punya pejantan bervolume dahsyat yang dikawinkan dengan betina volume suara tipis, penuturan beliau hasil anakannya volumenya biasa saja tidak istimewa.  another little step further.