Tuesday 4 August 2015

PESANTREN MB RING DIGDAYA

Ibarat Arsitek, maka seharusnya seorang peternak murai batu akan punya blue print yang berisi angan-angan dan rancangan metode untuk  menghasilkan trotolan yang berkualitas sesuai kriteria yang diyakininya. Mulai dari rancangan kandang tangkaran, penelusuran trah indukan, pengenalan karakter serta sifat-sifat unggulan indukan, kombinasi pasangan jantan-betina yang kiranya berpotensi saling melengkapi dalam memperkuat beberapa kriteria keunggulan tertentu, setingan pakan tiap pasangan indukan, pengaturan iklim mikro kandang tangkaran sampai strategi panen dan inovasi menu gizi dan vitamin untuk pakan lolohan. Cukup panjang perjalanan dan begitu banyak usaha yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap trotolan yang dihasilkan bisa memiliki standar bakat secara fisik dan psikis sehingga layak dipasarkan dengan harga yang pantas.

Padepokan Bala6 Jakarta (PB6) dengan produk murai batu ring digdaya saat ini fokus pada segmen pasar murai batu untuk tujuan lomba. Arena lomba kicau adalah ajang adu gengsi dan ajang adu ketrampilan dari seekor individu burung murai batu. Layaknya atlet saja, maka modal untuk sukses berkarir dan menjadi juara tentunya yang utama adalah didasari oleh bakat yang sudah mengalir dalam genetikanya. Kemudian bakat itu dikenali dan di angkat oleh pemandu bakat yang jeli dan lihai dalam membaca potensi. Modal bakat saja tidak cukup, karena bakat tersebut harus diasah dan dimuliakan oleh program latihan yang terprogram dengan seksama atas dasar pemahaman mengenai karakter masing-masing individu murai batu calon juara lomba kicau. 

Faktor keberuntungan adalah kunci dari kesuksesan. Seorang kicau mania bisa dibilang beruntung apabila  mendapatkan seekor mb bahan berkualitas dan dikemudian hari layak menjadi jawara lomba kicau. Seekor trotolan/bahan mb bisa dibilang beruntung jika mendapatkan seorang juragan yang berpengalaman dan punya metode yang mumpuni dalam  memaksimalkan potensi yang dimiliki si mb bahan tersebut. Tapi tidak banyak ditemukan sinkronisasi keberuntungan yang indah seperti diatas. Seperti sudah sering dibahas sebelumnya. Sebagaimana sebuah bangunan, maka bakat yang dipunyai seekor murai batu ibarat pondasi yang tersembunyi dan hanya menenpati 10-30% dari total bangunan tersebut. Selebihnya, bagaimana bangunan tersebut terbentuk lebih ditentukan oleh kualitas rawatan sang perawat. Jadi proses perawatan seekor murai batu muda belia setelah lepas dari peternak ke sang juragan barunya adalah sebuah perjalanan yang lebih panjang lagi dan menentukan bagaimana nasib si individu murai batu tersebut dimasa dewasanya.

Dalam rangka sinkronisasi keberuntungan yang bertujuan untuk memadukan potensi bakat dengan skill perawat inilah, maka untuk murai batu ring digdaya kami berusaha untuk memberikan jalan masuk bagi para juragan yang tidak punya banyak waktu untuk merawat murai batu yang diangkat dari PB6 dengan cara merekomendasikan beberapa rekanan yang terpercaya akhlak dan skill perawatan murai batunya. Untuk wilayah Jakarta, salah satunya adalah yang dikelola oleh PUNAKAWAN BC Tangerang yang PB6 juga ikut terlibat sebagai salah satu pengurusnya. Sudah berjalan sejak Bulan Juni 2014 dengan beberapa santri mb ring digdaya dan beberapa diantaranya seperti Sendhekolo (Nakula Jr), Denpram (Gurkha Jr), Denjaka (Young Gun Jr), Balthazar (Balrock Jr), Langitan (Tangse jr), ANG04 (Anggada Jr) sudah mulai masuk arena lomba dan beberapa sempat menuai prestasi yang cukup menggembirakan.
 Crew Punakawan BC sedang menggantang MB santri di lomba lokalan.

Diterapkan cara sederhana tapi dengan metode yang tepat dan unik untuk tiap individu santri disesuaikan dengan pengenalan akan karakternya masing-masing.  Dengan cara ini ditargetkan potensi tiap mb bisa tertata dengan seksama. Mulai dari menanamkan kebiasaan harian seperti : jemur, umbar, mandi sampai waktu pemberian pakan yang konsisten porsi menu dan ketepatan waktunya. Sehingga mb muda kan mudah untuk menerima setingan lomba pada saatnya nanti. Untuk pemasteran, berdasarkan kondisi dan tahapan usia maka tiap santri akan masuk ke ruang kelasnya masing-masing secara metodik dan terencana. Ada ruang kelas Cililin, ruang kelas Tengkek, Love Bird, ruang kelas Jangkrik, ruang kelas Balang Krek, ruang kelas kombinasi (Pelatuk, Srindit, Cucak Jenggot, Parkit, Jalak Suren, Kolibri, Siri-siri)  ruang kelas speed (MP3), ruang kelas terapi air dan ruang kelas neraka dimana apabila sudah dirasa siap dan kuat mentalnya maka akan berada di ruangan yang sama dengan murai batu-batu lapangan yang sudah mapan seperti halnya sang mb maestro si Malaikat Subuh. Jadi proses dilakukan secara bertahap sesuai program yang sudah di tetapkan. Pada saat yang tepat dilakukan test dan ujicoba di arena lomba sebagai bahan evaluasi hasil belajar tiap santri.

Walaupun tersedia 3 kandang umbaran sepanjang 7 m, 6 m dan 5 m, pengumbaran dilakukan secara periodik untuk santri-santri yang memang sudah masuk pada usia dan kondisinya yang paling ideal sesuai kurikulumnya masing-masing. Pesantren mb Punakawan SF ini ekslusif saat ini hanya untuk mb ring digdaya saja karena kapasitasnya yang masih terbatas dan semata sebagai fasilitas tambahan untuk para juragan yang tidak punya banyak waktu untuk merawat sendiri mb ring digdaya kesayangannya.

Selain di Punakawan BC, kami merekomendasikan sekolah khusus murai batu yang ini juga ada di UMS (Universitas Murai Solo) yang di asuh oleh om Hardoyo Irwansyah di Pabelan Kartosuro - Jawa Tengah dan Raja Nekat SF di Semplak Bogor - Jawa Barat yang diasuh oleh om Ismu.

Umbaran 6 meter

   Umbaran 7 meter

 Konsistensi Rawatan Harian

Ruang Kelas Cililin 

Ruang Kelas LB

Ruang Kelas Kombinasi


8 comments: