Kenapa? Karena MB dari tiap habitat membawa benang merah karakteristiknya masing-masing.
MB Lampung berekor sedang berpostur ramping dan terkenal atraktif-ngeplay dengan karakter suara yang nyelekit dikuping.
MB Medan berekor panjang dengan body besar bergaya nagen dan volume keras (tembus - istilah pelomba).
MB Nias (ekor hitam) ekor pendek yang berkaki hitam bergaya anarkis agresif dengan bersuara melengking tajam.
MB Balak/Sabang berekor panjang menjuntai dengan badan lencir yang suka sekali sujud-sujud sambil bongkar isiannya dan biasanya punya suara berkarakter kristal nyaring dan garing.
Penting, karena karakter dasar ini bisa dipadu-padankan jantan & betina untuk mengamankan dan memperkuat karakter asli/dasar lewat breeding galur murni habitat yang sama. Atau bisa digunakan silang antar habitat untuk menyaring kelebihannya agar terkumpul dlm karakter trotol yang dihasilkan dengan kombinasi karakter sesuai dengan yang breeder inginkan.
Karakter dan ciri tersebut bersifat umum dan subyektif dari pengamatan saya sendiri. Jadi tidak bisa 100% dijadikan sebagai patokan mati. Untuk karakter dan volume pengamatan dan identifikasi dari sang juragan tetap harus dilakukan atas masing-masing MB milik kita baik kondisi digantang dilapangan atau saat berada di kandang tangkaran. Sehingga bisa dikenali kekurangan dan kelebihan dari masing-masing calon indukan.
Identifikasi dan karakterisasi MB membuat breeding menjadi lebih mengasyikkan karena bisa berkreasi dan mengangan-angankan karakter trotolan yang akan datang. Bagaimana nanti hasil akhirnya....... biar sang Khalik yang menentukan. Kewajiban kita hanya ikhtiar berdasarkan ilmu yang dianugrahkan kepada kita lewat berbagai macam jalan.
ekor tumbuh sampe maksimal itu nyampe brapa bulan gan,dari mabung pertama lepas trotol ekor.? thx
ReplyDeleteJika trotol sebulan berpola v, apakah dewasanya ttp berpola v pola ekornya?!
ReplyDeleteEkor jalu murai trotolan betina lebar ga ya...warnanya hitam legam apa kusam
ReplyDelete